jpnn.com - BANYUWANGI - Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi terus mendukung pengembangan pendidikan tinggi dan riset teknologi pertanian di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Komitmen tersebut disampaikan Menristekdikti Prof M. Nasir saat kunjungan kerja di Banyuwangi, Minggu (18/1).
Terkait pengembangan pendidikan tinggi, Nasir akan terus mendorong berbagai kampus yang ada di Banyuwangi, mulai dari kampus swasta hingga kampus negeri seperti Universitas Airlangga Kampus Banyuwangi dan Politeknik Negeri Banyuwangi.
BACA JUGA: Pelabuhan Benoa jadi Primadona Kunjungan Kapal Pesiar
Nasir mengatakan, jika dalam waktu lima tahun Unair Kampus Banyuwangi bisa berkembang baik, Kemenristek-Dikti siap mengubah Program Studi di Luar Domisili (PDD) Unair atau Unair Kampus Banyuwangi menjadi Universitas Negeri Banyuwangi. Saat ini, Unair Kampus Banyuwangi sudah beroperasi dengan empat program studi. Perkuliahan perdana dilakukan pada September 2014.
Dia akan terus memonitor perkembangan pendidikan tinggi yang ada di Banyuwangi. "Di Banyuwangi sudah ada PDD Unair. Ke depan, jika perkembangannya baik, dalam waktu lima tahun bisa berubah menjadi Universitas Negeri Banyuwangi," ujarnya.
BACA JUGA: Nantinya Kalimas Khusus Kapal Pinisi
Nasir menambahkan, terealisasi atau tidaknya perubahan Unair Kampus Banyuwangi menjadi Universitas Negeri Banyuwangi tergantung komitmen semua pihak. Dengan kerja sama yang baik, dia yakin hal itu bisa diwujudkan.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, pihaknya berterima kasih atas dukungan dari Kemenristek-Dikti. "Semuanya akan disinergikan, pendidikan tinggi bisa berkembang bersama-sama di Banyuwangi," ujar Anas.
BACA JUGA: Kucurkan Rp 42 Miliar untuk Lansia
Saat ini, Unair Kampus Banyuwangi sedang bersiap membangun kampus baru yang lebih terintegrasi. "Bapak Menteri juga meminta Pemkab Banyuwangi mempersiapkan rumah sakit (RS) dengan baik. Jika RS sudah baik, beliau akan mendorong dibuka fakultas kedokteran di Banyuwangi," tutur Anas.
Adapun terkait riset teknologi pertanian, Nasir mengatakan, diarahkan untuk riset terapan yang akan sangat membantu pengembangan sektor pertanian. Sejumlah komoditas hortikultura unggulan di Banyuwangi, seperti buah naga, manggis, dan durian, memerlukan pendekatan teknologi melalui riset yang aplikatif.
"Akan kami dorong risetnya, sehingga bisa digunakan untuk membantu mengembangkan sektor hortikultura di Banyuwangi," ujar Nasir.
Beberapa komoditas hortikultura di Banyuwangi selama ini terus dikembangkan. Buah naga, misalnya, telah mengantongi Sertifikasi Prima 3 dari otoritas keamanan pangan. Buah naga organik di Banyuwangi juga telah menembus pasar nasional. Adapun manggis telah diekspor ke sejumlah negara. Sementara komoditas durian banyuwangi, terutama jenis durian merah, kini semakin berkembang dan dipasarkan secara nasional. (mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waspada DB, Dua Minggu 23 Penderita
Redaktur : Tim Redaksi