JPNN.com

Mendiktisaintek Bertemu Wakil Menteri Rusia, Hasilnya Ini

Selasa, 15 April 2025 – 21:07 WIB
Mendiktisaintek Bertemu Wakil Menteri Rusia, Hasilnya Ini - JPNN.com
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto bertemu pejabat Rusia. Foto Humas Kemdiktisaintek

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto bertemu pejabat Rusia. Dia optimistis Indonesia akan jalin kerja sama yang lebih kuat dengan Rusia.

Pertemuan bilateral antara Mendiktisaintek, Wakil Menteri Sains dan Pendidikan Tinggi Rusia serta Wakil Menteri Pembangunan Timur Jauh dan Arktik Rusia diharapkan dapat membuka kerja sama yang lebih erat dalam bidang pendidikan tinggi terutama riset dan inovasi antara Indonesia dengan Rusia.

BACA JUGA: Tanggapi Keputusan UI soal Disertasi Bahlil, Mendiktisaintek: Rasanya...

“Kami melihat ada banyak kesempatan untuk berkolaborasi. Kami berharap ada lebih banyak pertukaran pelajar, visiting professors, hingga program-program kerja sama penelitian,” ujar Menteri Brian, Selasa (15/4/2025).

Wakil Menteri Sains dan Pendidikan Tinggi Rusia, Konstantin Mogilevsky, menyambut baik berbagai potensi kerja sama yang dapat dilakukan. Ia menyampaikan bahwa pihak Rusia, melihat sistem perguruan tinggi di Indonesia saat ini sedang berkembang pesat.

BACA JUGA: Mendiktisaintek Brian Yuliarto Mendorong Pembentukan Dewan Insinyur

Indonesia memiliki banyak perguruan tinggi yang sangat baik sehingga pihak Rusia ingin menawarkan untuk pembentukan Forum Rektor baik diadakan di Rusia maupun Indonesia. 

Adapun program kerja sama yang sudah berjalan selama ini adalah pertukaran pelajar termasuk beasiswa pemerintah Rusia untuk Indonesia yang saat ini diberikan sebanyak 250 kuota.

BACA JUGA: Sikap Mendiktisaintek Brian Yuliarto Tegas Soal UKT, Rektor PTN Seluruh Indonesia Dikumpulkan

“Mahasiswa Indonesia di Rusia berjumlah kurang lebih 530 orang. Kami mengerti bahwa pertukaran pelajar merupakan unsur yang sangat penting dalam hubungan Indonesia-Rusia," kata Wamen Konstantin.

Rusia juga mendorong kesempatan kerja sama yang lebih erat Indonesia dengan wilayah timur Rusia. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Pembangunan Timur Jauh dan Arktik Rusia, Elvira Nurgalieva.

“Dalam sepuluh tahun terakhir, ditemukan banyaknya sumber daya alam di daerah Timur Jauh Rusia. Kami sangat ingin mengembangkan kerja sama, terutama antara universitas di Timur Jauh Rusia dengan universitas di Indonesia,” harap Wamen Elvira.

Ia menekankan bahwa Timur Jauh Rusia memiliki beberapa kampus dengan spesialisasi tertentu, seperti bidang metalurgi, kosmologi, dan energi hijau.

Hal ini juga didiskusikan lebih lanjut dengan Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan, M. Fauzan Adziman serta Direktur Bina Talenta Sains dan Teknologi, Adi Nuryanto, yang membuka kemungkinan peneliti Indonesia dapat mengikuti penelitian aktif di Timur Jauh Rusia, serta kemungkinan kerja sama U2U (University-to-University).

Selain itu, Menteri Brian menekankan, terdapat prioritas program penelitian dan pengembangan inovasi sesuai kebijakan Presiden Republik Indonesia, antara lain ketahanan pangan, energi terbarukan, air bersih, hilirisasi industri, dan teknologi pertahanan dan semikonduktor.

“Kami mengusulkan melakukan pendanaan bersama untuk riset, dan topik-topiknya bisa fokus terhadap kelima bidang riset tersebut. Kami berharap, program ini bisa meningkatkan jumlah mahasiswa Rusia yang melakukan studi di Indonesia,” ungkap Menteri Brian. 

Rusia berharap ke depan akan dibentuk kelompok kerja demi menjaga komunikasi dan kerja sama yang semakin maju ini. Indonesiapun berkomitmen akan segera menindaklanjuti penyelesaian proses perjanjian kerja sama. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler