Mendiktisaintek Diminta Perhatikan Sistem Pemilihan MWA dan Rektor di UPI

Selasa, 03 Desember 2024 – 11:23 WIB
Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro saat memberikan keterangan kepada wartawan usai menghadiri rapat kerja bersama Komisi X DPR RI yang digelar tertutup di Kompleks Parlemen Jakarta, Senin (18/11/2024). ANTARA/Tri Meilani Ameliya

jpnn.com, JAKARTA - Civitas Akademika Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung menulis surat terbuka kepada Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro.

Mereka menyoroti sistem pemilihan anggota Majelis Wali Amanat (MWA) dan pimpinan universitas di UPI yang menimbulkan sejumlah tantangan yang perlu diperhatikan.

BACA JUGA: Mendiktisaintek Ogah Ikut Campur Urusan Bahlil dan UI

Para Civitas Akademika UPI meminta Mendiktisaintek untuk meninjau dan memperbaiki sistem pemilihan anggota Majelis Wali Amanat (MWA) dan rektor di kampus tersebut.

"Metode one person nine vote bertentangan dengan demokrasi di dalam kampus. Tak hanya itu, metode one person nine vote juga berpotensi munculnya blok internal dan eksternal di lingkungan kampus. Akibatnya, keanggotaan MWA menjadi kurang representatif dalam mewakili senat akademik dan fakultas," bunyi surat terbuka itu.

BACA JUGA: Mendiktisaintek Targetkan Mulai 2025 Jumlah Siswa yang Kuliah di Berkeley Meningkat

Sementara itu, mereka juga mempertanyakan metode one person three votes dalam pemilihan calon rektor yang akan diajukan oleh Senat Akademik (SA) kepada MWA.

Mereka menganggap sistem ini berpotensi menciptakan transaksi jabatan antar calon, sehingga menghambat kesempatan bagi kandidat lain yang memiliki pandangan berbeda.

BACA JUGA: PGRI Punya Harapan kepada Mendikdasmen & Mendiktisainstek, Kesejahteraan Guru Dosen Meningkat

Mereka mengusulkan pemilihan calon MWA maupun pimpinan universitas menggunakan metode yang menjunjung tinggi asas keadilan. Hal itu bertujuan untuk menciptakan tata kelola universitas yang baik.

"Agar pemilihan suara di UPI, baik untuk calon anggota MWA maupun rektor, dilakukan dengan metode one person one vote," sambung bunyi surat terbuka.

Sebagai lembaga pendidikan tinggi, UPI harus menjadi contoh dalam menjunjung nilai demokrasi. Demokrasi kampus harus menjadi instrumen seleksi terbaik untuk suksesi kepemimpinan berbasis meritokrasi dan kompetisi yang sehat.

Surat terbuka itu sendiri ditandatangani oleh Prof. Dr. Aceng Ruhendi Saifullah, M.Hum, Prof. Dr. Aim Abdulkarim, M.Pd, Prof. Dr. Edi Suryadi, M.Si, Prof. Dr. Mokhamad Syaom Barliana, M.Pd., M.T, Prof. Dr. Nugraha, SE. Ak. M.Si, CA, CPA., CFP, dan Prof. Dr. Didin Saripudin, M.Si. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler