jpnn.com - JAKARTA - Bank DKI mencatatkan kinerja positif penyaluran kredit dan pembiayaan pada seluruh segmen dengan fokus bidang usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Hingga Juni 2023, Bank DKI mencatat pertumbuhan kinerja kredit pembiayaan Rp 50,11 triliun atau meningkat 14,82 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar Rp 43,64 triliun.
Pertumbuhan penyaluran kredit dan pembiayaan Bank DKI ini lebih baik dari pertumbuhan kredit dan pembiayaan secara nasional berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
BACA JUGA: Tingkatkan Literasi Keuangan di Kepulauan Seribu, Bank DKI Gelar Pesta Rakyat Digital Island
Pelaksana Tugas Direktur Utama Bank DKI Amirul Wicaksono mengatakan kinerja positif ini didorong pertumbuhan penyaluran kredit secara year on year (yoy) pada seluruh segmen dengan fokus pada bidang UMKM.
Pertumbuhan yang signifikan terjadi pada kredit ritel yang tumbuh sebesar 74,46 persen menjadi Rp 1,43 triliun pada Juni 2023, dari posisi Rp 821,54 miliar pada Juni 2022.
BACA JUGA: Pertamina Pamerkan Ratusan Produk UMKM & Kampanyekan Bangga Produk Lokal di Palu
“Kredit mikro juga menunjukkan kinerja yang mengesankan dengan pertumbuhan sebesar 52,50 persen menjadi Rp 2,98 triliun pada Juni 2023, dari posisi Rp 1,95 triliun pada Juni 2022,” ucap Amirul dalam keterangannya, Minggu (6/8).
Selain itu, kredit konsumer juga mencatat pertumbuhan positif sebesar 14,23 persen menjadi Rp 20,94 triliun pada Juni 2023, dari posisi Rp 18,33 triliun pada Juni 2022.
BACA JUGA: Bank DKI Dukung Pengembangan Eduwisata Hijau Syariah PKP Jakarta
Begitu pula dengan kredit skala lebih besar, seperti kredit menengah yang tumbuh 16,18 persen menjadi Rp 1,68 triliun pada Juni 2023, dari posisi Rp 1,45 triliun pada Juni 2022.
“Sementara itu, segmen kredit komersial tumbuh 2,03 persen menjadi Rp 16,45 triliun pada Juni 2023, dari posisi Rp 16,13 triliun pada Juni 2022,“ kata dia.
Kredit sindikasi juga mencatatkan pertumbuhan yang signifikan, yaitu 33,48 persen menjadi Rp 6,62 triliun pada Juni 2023, dari posisi Rp 4,96 triliun pada Juni 2022.
Penyaluran pembiayaan untuk segmen syariah juga tumbuh 10,19 persen dari Rp 7,09 triliun pada Juni 2022 menjadi Rp 7,82 triliun pada Juni 2023.
Peningkatan penyaluran kredit dan pembiayaan tersebut, turut mendorong peningkatan aset Bank DKI 12,08 persen sehingga menjadi Rp 82,00 triliun pada Juni 2023, dari posisi Rp 73,17 triliun di Juni 2022.
“Perseroan memprioritaskan pengelolaan risiko yang efektif, pengaturan portofolio kredit yang berorientasi pada segmen UMKM dan pengawasan secara ketat untuk memastikan kualitas aset yang optimal,” tambahnya. (mcr4/jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi