Mengais Rezeki di Bulan Agustus

Minggu, 05 Agustus 2012 – 19:15 WIB
Mengais rejeki 17an - Pedagang bendera mulai bertebaran di ruas ruas jalan di Surabaya.Salah satunya Roby handoyo 20 yang menggelar dagangannya di ruas jalan raya Wonokromo,.Pria asal Jombang ini tiap tahun menggelar dagangan bendera merah putih, umbul umbul dan asesoris merah putih lainya jelang peringatan kemerdekaan RI. Roby menjelaskan kisaran harga bendera yang ditawarkan mulai 20 ribu untuk ukuran 60/90 cm hingga ukuran lapangan yang harganya bisa negosiasi. menurut pengakuannya rekor tertinggi penjualan yaitu tahun lalu . dalam satu hari Roby pernah mendapatkan 3 juta rupiah. Foto: Boy Slamet/Jawa Pos
Momen Agustusan menjadi berkah bagi para penjual bendera. Umumnya, mereka mampu meraup untung dengan menjual bendera, umbul-umbul, hingga background  berlatar merah putih.

Eman, penjual berndera musiman di kawasan Pujasera Majalengka mengaku tiap tahun ia bersama rekan-rekannya sesama penjual bendera, berhasil mendapatkan untung yang cukup lumayan dari penjualan bendera dan atribut Agustusan lainnya.

Menurutnya, menjelang Agustus, warga di kampungnya, yakni di Kecamatan Leles, Kabupaten Garut memiliki spesialisasi khusus menjajakan bendera ke berbagai pelosok kota di Indonesia termasuk di Majalengka.

“Di kampung saya, menjelang Agustusan hampir seluruh warga Kecamatan Leles memiliki kesibukan musiman sebagi perajin bendera,” ujarnya kepada Radar Cirebon (JPNN Group).

Dikatakan, biasanya satu minggu menjelang bulan Agustus,warga di kampungnya langsung merantau untuk ekspansi ke sejumlah Kabupaten/Kota yang menjadi tempat langganan jualan musiman mereka. Bahkan, ada pula yang biasa berjualan hingga ke pulau Sulawesi.Dikatakan, kebiasaan ini merupakan kebiasaan warga dari kampungnya sejak puluhan tahun lalu. “Saya saja sudah menekuni profesi dadakan ini, sejak tahun 1985,” ungkapnya.

Proses persiapannya, ujar Eman, diawali pada bulan Mei. Menurutnya, pada bulan tersebut hampir seluruh warga mulai membuat bendera dan atribut Agustusan lain dalam jumlah yang tidak sedikit dan bentuk serta ukuran yang beragam.

Sanusi, penjual bendera lainnya, mengaku telah mendapatkan pasar yang bagus melalui bisnis ini. Dikatakan, meski baru membuka dagangannya selama beberapa hari, sedikitnya 3 hingga 5 pembeli sehari.

“Awalnya saya hanya coba-coba mengisi waktu luang itung-itung nganggur. Eh jadinya keterusan sampai jadi profesi musiman kalau jelang Agustusan,” imbuhnya. (azs)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Argentina Penyumbang Terbesar Kedua Impor Jatim

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler