Eman, penjual berndera musiman di kawasan Pujasera Majalengka mengaku tiap tahun ia bersama rekan-rekannya sesama penjual bendera, berhasil mendapatkan untung yang cukup lumayan dari penjualan bendera dan atribut Agustusan lainnya.
Menurutnya, menjelang Agustus, warga di kampungnya, yakni di Kecamatan Leles, Kabupaten Garut memiliki spesialisasi khusus menjajakan bendera ke berbagai pelosok kota di Indonesia termasuk di Majalengka.
“Di kampung saya, menjelang Agustusan hampir seluruh warga Kecamatan Leles memiliki kesibukan musiman sebagi perajin bendera,” ujarnya kepada Radar Cirebon (JPNN Group).
Dikatakan, biasanya satu minggu menjelang bulan Agustus,warga di kampungnya langsung merantau untuk ekspansi ke sejumlah Kabupaten/Kota yang menjadi tempat langganan jualan musiman mereka. Bahkan, ada pula yang biasa berjualan hingga ke pulau Sulawesi.Dikatakan, kebiasaan ini merupakan kebiasaan warga dari kampungnya sejak puluhan tahun lalu. “Saya saja sudah menekuni profesi dadakan ini, sejak tahun 1985,” ungkapnya.
Proses persiapannya, ujar Eman, diawali pada bulan Mei. Menurutnya, pada bulan tersebut hampir seluruh warga mulai membuat bendera dan atribut Agustusan lain dalam jumlah yang tidak sedikit dan bentuk serta ukuran yang beragam.
Sanusi, penjual bendera lainnya, mengaku telah mendapatkan pasar yang bagus melalui bisnis ini. Dikatakan, meski baru membuka dagangannya selama beberapa hari, sedikitnya 3 hingga 5 pembeli sehari.
“Awalnya saya hanya coba-coba mengisi waktu luang itung-itung nganggur. Eh jadinya keterusan sampai jadi profesi musiman kalau jelang Agustusan,” imbuhnya. (azs)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Argentina Penyumbang Terbesar Kedua Impor Jatim
Redaktur : Tim Redaksi