Mengaku Malaikat, Cabut Nyawa 2 Pasien, Racuni 20 Lainnya

Selasa, 19 Mei 2015 – 10:17 WIB
Victorino Chua. Foto: mirror

jpnn.com - MANCHESTER - Victorino Chua menghadapi hukuman seumur hidup usai divonis bersalah membunuh dua pasien dan meracuni lebih dari 20 lainnya di sebuah rumah sakit di Manchester, Inggris.

Pria Filipina berusia 49 tahun itu didakwa membunuh dua pasien, Tracey Arden (44), Derek Weaver (83) di RS Stepping Hill di Stockport, Manchester, dengan cara meracuni larutan insulin yang dengan sengaja dimasukkan Chua ke sana.

BACA JUGA: Inalillahi...Korban Perkosaan Brutal Itu Meninggal setelah 42 Tahun Koma

Chua juga didakwa meracuni pasien lainnya yang kebanyakan orang tua dengan penyakit yang kompleks. Hibah Misell (41) mengalami kerusakan otak serius. Chua juga mengubah dosis obat tujuh pasien lainnya, salah satu yang dirawat dengan tingkat peningkatan obat jantung.

Aksi ini dilakukannya di dua bangsal berbeda, antara Juni 2011 dan Januari 2012. Chua sendiri sempat ditahan polisi dua kali, yaitu pada bulan Januari 2012 dan Maret 2014.

BACA JUGA: 5 PSK Termahal di Dunia

Pada masa di antara dua selang waktu itu, ia sempat 'mengubah taktik', dengan cara sabotase resep, menggandakan atau melipat-tigakan dosis.

Di antara barang bukti yang ditemukan oleh jaksa, terdapat sepucuk surat pengakuan yang ditulis oleh Chua sendiri. Di surat itu Chua menulis bahwa dia adalah seorang malaikat yang berubah menjadi sosok jahat. "Ada setan di dalam diriku, dan membawa sesuatu yang akan dibawa hingga ke liang kubur."

BACA JUGA: Ha..ha..., Ada TV 24 Jam Siaran Langsung Domba Melahirkan

Jaksa berpendapat Chua memutuskan untuk menumpahkan rasa frustrasi pribadi kepada para pasien untuk sebab yang hanya dia ketahui sendiri.

'Malaikat' ini dinyatakan bersalah untuk total 33 dakwaan yang terdiri dari dua dakwaan pembunuhan, 22 dakwaan percobaan menyakiti orang lain, satu dakwaan menyakiti orang lain, tujuh dakwaan usaha meracuni, dan satu dakwaan meracuni orang lain.

Polisi Manchester menyatakan kasus ini merupakan yang terbesar selama satu dekade belakangan untuk wilayah mereka. Polisi percaya, Chua yang datang ke Inggris pada tahun 2002 itu melakukan aksinya berbekal kertas tes palsu, salah satunya bahkan memiliki foto dari mahasiswa yang berbeda. (mirror/bbc/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Edan... Paksa Imigran Jual Ginjal untuk Obati Anak Perampok


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler