Mengaku Sedih, Nuh Pasrah Dimarahi DPR

Jumat, 26 April 2013 – 16:59 WIB
JAKARTA - Komisi X DPR akhirnya memanggil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh untuk dimintai pertanggung jawaban atas kekacauan Ujian Nasional (UN) 2013. Ketua Komisi X, Agus Hermanto yang memimpin langsung rapat dengar pendapat (RDP) itu mengatakan, pertemuan kali ini dilakukan untuk merespon keluhan masyarakat terkait pelaksanaan UN 2013.

"Ada berita di sana sini terkait anggaran. Kita sudah jelaskan, masalah UN ini tidak ada kaitannya dangan anggaran. Pak menteri juga bisa menjelaskan secara detail, termasuk ke media," kata Agus membuka rapat, Jumat (26/4).

Pada kesempatan itu, Mendikbud Mohammad Nuh yang hadir bersama seluruh jajarannya lagi-lagi meminta maaf atas kekacauan UN. Menurut Nuh, yang terjadi dalam pelaksanaan UN tahun ini adalah musibah, kecelakaan.

"Kami kementerian mohon maaf sebesar-besarnya atas musibah, kecelakaan pelaksanaan UN," kata M Nuh.

Dia menyampaikan bahwa kekacauan UN itu disebakan adanya masalah teknis pencetakan naskah UN oleh PT Ghalia Indonesia Printing. Akibatnya, ada 11 provinsi di Indonesia tengah yang mengalami penundaan.

"Kejadian ini sama sekali sangat menyedihkan dan merugikan, tidak hanya bagi peserta didik, tapi bagi dunia pendidikan," ujar Nuh.

Setelah menyampaikan semua pembelaannya di depan wakil raykyat, Mendikbud lagi-lagi menyampaikan bahwa UN kali ini paling berat dan resikonya paling besar. Namun dirinya tidak mengira semua itu akan terjadi.

Karena itu, mantan Rektor ITS itu menyatakan siap jika harus dimarahi oleh para wakil rakyat. Sebab, sejak awal dia mengaku telah menyatakan bahwa dialah pihak paling bertanggung jawab atas kekacauan NU 2013.

"Monggo. Saya siap untuk dimarahi, memang faktanya sepert itu. Tapi yang paling penting yaitu masukan-masukan untuk kebaikan ke depan," tambah Nuh.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Siswa Bolos UN Karena Bekerja

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler