Mengandalkan Counter Attack Mematikan Sang Cinderella

Sabtu, 28 November 2015 – 18:45 WIB
Jemie Vardy. FOTO: AFP

jpnn.com - LEICESTER - Komposisi pemainnya tidak secantik kontestan Premier League lainnya. Namun, Leicester City menjadi bak seorang cinderella yang memukau pesta. Bersanding dengan Manchester City, Manchester United, Arsenal, dan Chelsea yang mempunyai wajah lebih cantik. 

Pesta pekan ke-13 lalu sudah melambungkan cinderella dari East Midlands itu di posisi tertinggi Premier League. Keajaiban yang belum pernah didapatkan klub berjuluk The Foxes ini sebelumnya. Akan tetapi, pesta itu diyakini tidak akan berlanjut pada pekan ke-14 malam nanti. 

BACA JUGA: Youngster Inter Ini Galau Cari Klub

Sebab mereka akan menjamu runner up Manchester United di King Power Stadium, Leicester, dini hari nanti. Laga itu akan berlangsung lewat jam 12 tengah malam WIB, artinya sudah saatnya cinderella Leicester meninggalkan pesta dan kembali menjadi orang biasa. 

Cukup sudah enam pertandingan tanpa kalah sejak 3 Oktober dijalani tim asuhan Claudio Ranieri itu. Menghadapi klub raksasa tidak akan ada lagi keajaiban yang mampu menolong Leicester. Seperti saat Wes Morgan dkk dipecundangi Arsenal di kandangnya sendiri 2-5 (26/9). 

BACA JUGA: Ternyata, Pusamania Borneo memang Lebih Baik dari Persib Bandung

Dari 13 klub yang dihadapinya, baru Arsenal dan Tottenham Hotspur kontestan di top five Premier League. “Ini big match, setidaknya big match untuk Premier League pekan ini. Kami ada di puncak klasemen, dan rasanya kami layak menempatinya," ujar Ranieri dikutip dari situs resmi klub. 

Ranieri mengakui kondisi ini baru pertama kali dialami pemainnya. Akan tetapi, dia menilai sepekan menduduki klasemen sementara Premier League sudah memberikan pengalaman bagi timnya untuk terus bertahan. 

BACA JUGA: Kata Djadjang Permainan Persib Buruk

"Saya ingin melihat pemain kami mampu menunjukkan bahwa kami tim pemuncak klasemen sepekan ini," lanjutnya. 

Head to head memang tidak berpihak kepada tuan rumah. Sebab mereka hanya bisa menang 22 kali dari 82 kali bentrok. Akan tetapi, bermodalkan rekor belum pernah kalah plus ketajaman dari Jamie Vardy yang mencetak 10 gol dari 10 laga terakhirnya di Premier League bisa jadi senjata. 

Namun, United beda dengan 13 klub yang pernah dihadapi Leicester sebelumnya. Anak asuhan Louis van Gaal itu punya pertahanan lebih bagus ketimbang 19 klub Premier League lainnya. Dari 13 pertandingan, gawang David de Gea baru kebobolan 9 gol. 

Rasio kebobolan 0,69 gol per game menjadi yang terendah. Bandingkan dengan 20 gol yang sudah membobol gawang Leicester. Modal sebagai klub paling agresif bukan jaminan untuk menjebol gawang United. 

"Akan sangat susah membongkar pertahanan United," sebut Ranieri sebagaimana dilansir FourFourTwo, 

Dini hari nanti, kuartet lini belakang yang kemungkinan akan dimainkan Van Gaal adalah Ashley Young, Memphis Depay, Chris Smalling, dan Matteo Darmian. 

Di sisi penguasaan bola, Leicester tidak punya kemampuan menahan bola lama-lama. Tapi, mereka punya kemampuan counter attack yang bagus. 

Terutama dengan mengandalkan sisi kanannya yang dihuni Riyad Mahrez. Sisi itu mendominasi sampai 41 persen permainan Leicester. Umpan-umpan dari Mahrez-lah yang akan memanjakan Vardy. Sampai saat ini, Mahrez sudah membukukan enam assists. Dialah top setter di Leicester. 

Karenanya, Ranieri konfiden Vardy bakal melanjutkan tren golnya melewati rekor Ruudtje - sapaan Van Nistelrooy.  Rekor 11 gol dalam 11 laga Premier League beruntun akan jadi rekor baru. "Dia (Vardy) tetaplah juara. Karena dia selalu berpikir bukan hanya untuk dirinya, tapi untuk tim. Dia akan memecahkan rekor untuk kami," lanjutnya. 

Bagaimana cara menggenapkan jumlah gol yang bersarang ke gawang De Gea dengan sepuluh gol? Mantan bek United Rio Ferdinand memberikan tips bagi Vardy. Menurut Ferdinand, untuk menembus tebalnya kuartet pertahanan Setan Merah itu kuncinya ada di Daley Blind.

Blind bermain di sisi kiri jantung pertahanan United. Kepada The Sun, Ferdinand meminta Vardy untuk terus mengajak Blind berlari. "Kalau saya menjadi Ranieri, maka saya akan meminta Vardy mengeksploitasi area jelajah Blind, ajak dia terus berlari," ucap Ferdinand.

Dari segala aspek defense, baik itu clearance, tackle, dan intersep, Blind bukanlah pemain yang punya angka statistik tertinggi. "Blind memang pemain bagus, tapi ingat dia masih punya kelemahan, dan itu ada di kecepatannya. Jangan bilang saran saya ini salah," klaimnya. 

Terpisah, Van Gaal tidak menyamakan tensi pertandingan melawan Leicester ini sama seperti saat tertahan di kandang sendiri oleh PSV Eindhoven (26/11). Dalam sesi konferensi persnya tadi malam, dia meminta anak asuhnya untuk tidak membuang-buang peluang lagi. 

Sebagai perubahan, Van Gaal tidak lagi bereksperimen dengan memainkan Jesse Lingard di sisi kanan. Sebaliknya, pengalaman Juan Mata kembali dibutuhkan Van Gaal untuk menghakimi Leicester. "Selama kami masih mampu membuat peluang, jangan khawatir gol pasti akan terjadi," koar Van Gaal. 

Kepada MUTV, Young menganggap permainan buruk menghadapi PSV kemarin akan dijadikan patokan untuk bangkit. Apalagi, mereka sudah dua bulan tidak mampu menyentuh puncak klasemen lagi. 

Terakhir, United memuncaki klasemen Premier League pada pekan ke-7, 26 September lalu. "Kami harus bermain lebih tajam lagi seperti yang pernah kami tunjukkan pada pekan-pekan kelima hingga ketujuh. Dari situ, kami pasti bisa mendapatkan tiga poin," tegasnya. (ren)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Natale Dikabarkan Segera Pensiun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler