jpnn.com - Perempuan di bawah usia 55 tahun sama atau lebih cenderung menderita penyakit jantung. Ini menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology.
Namun, sebuah pernyataan 2016 yang dikeluarkan oleh American Heart Association (AHA) telah mengungkapkan bahwa perempuan sering diabaikan untuk kondisi mematikan ini.
BACA JUGA: Usia Setengah Umur Berpotensi Mengalami Serangan Jantung
Alasannya? Sebagian besar gagal mengenali tanda-tanda diam dari serangan jantung yang berlaku secara eksklusif untuk perempuan.
Sementara nyeri dada atau tekanan dada adalah salah satu tanda paling umum dari serangan jantung. Ada gejala yang lebih mengejutkan yang harus Anda kenali.
BACA JUGA: Waspada! Serangan Jantung pada Wanita Muda Makin Meningkat
“Perempuan lebih mungkin mengalami nyeri rahang juga,” kata direktur klinis dari Program Kesehatan Jantung Perempuan di Wexner Medical Center di Ohio State University dan penulis utama studi, Laxmi Mehta, MD, seperti dilansir laman MSN, Kamis (27/12).
“Gejala khusus perempuan lainnya termasuk nyeri punggung bagian atas, nyeri lengan, kelelahan yang intens dan nyeri ulu hati," Mehta menjelaskan.
BACA JUGA: Rutin Olahraga tapi Masih Kena Jantung? Ini Penyebabnya
Sirkulasi yang buruk dari jantung bisa menyebabkan rasa sakit di rahang, leher atau punggung wanita.
Namun, dokter belum menemukan alasan ilmiah mengapa nyeri rahang dan ketidaknyamanan tubuh bagian atas memengaruhi wanita dan bukan pria.
Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, segera kunjungi dokter. Penelitian menunjukkan bahwa wanita cenderung menunggu lebih lama untuk mencari perawatan yang mereka butuhkan.
Namun, hal itu bisa menyebabkan konsekuensi yang tidak bisa diubah.
“Perempuan cenderung mengembangkan syok kardiogenik yang terjadi ketika jantung Anda tiba-tiba tidak bisa memompa cukup darah,” pungkas Mehta.
Dan perawatan yang paling agresif mungkin tidak lagi efektif jika Anda menunggu terlalu lama.(fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cara Turunkan Risiko Serangan Jantung pada Penderita Depresi
Redaktur & Reporter : Fany