Mengejutkan! Orang Indonesia Habiskan USD10 Miliar untuk Plesiran ke Luar Negeri

Jumat, 19 Februari 2021 – 18:28 WIB
Kemenko Marves ungkapkan masyarakat Indonesia habiskan USD10 miliar untuk plesiran ke luar negeri. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Maritim dan Investasi merilis data pengeluaran orang Indonesia untuk plesiran ke luar negeri.

Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) Odo RM Manuhutu mengatakan, uang yang dikeluarkan wisatawan Indonesia pelesir ke luar negeri sebelum masa pandemi Covid-19 mencapai USD10 miliar.

BACA JUGA: Seperti ini Ide Sandiaga Uno Menarik Minat Wisatawan ke Danau Toba di Kala Pandemi

Oleh karena itu, pemerintah berupaya menggenjot pergerakan wisatawan domestik untuk berwisata di dalam negeri.

"Jadi potensi yang besar itu bisa berputar di dalam negeri," kata Odo pada konferensi pers virtual progres pengembangan DPSP Labuan Bajo, Jumat (19/2).

BACA JUGA: Sandiaga: Masa Pandemi Ini Dapat Menjadi Momentum Bagi Pelaku Ekonomi Kreatif untuk Beradaptasi

Odo menjelaskan, Kemenko Marves telah membahas potensi tersebut dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.


"Sekarang sedang dikembangkan bagaimana USD10 miliar yang biasanya dikeluarkan di luar negeri tetap di domestik saja," jelas Odo.

BACA JUGA: Simak, 3 Catatan Sandiaga Uno Selama 3 Hari Berkantor di Bali

Odo mengatakan, pemerintah tengah mempersiapkan Gerakan Nasional Bangga Berwisata di Indonesia untuk menggaet wisatawan domestik. Kampanye tersebut juga merupakan lanjutan dari program Bangga Buatan Indonesia.

"Sehingga masyarakat bangga untuk membeli produk kreatif karya anak bangsa," kata dia.

Saat ini, Menurut Odo, sektor pariwisata yang terpukul karena pandemi Covid-19 dan bahkan memengaruhi pertumbuhan ekonomi secara nasional. Oleh karena itu, pemulihan di sektor pariwisata diharapkan pula dapat ikut mendorong pemulihan ekonomi secara nasional.

Senada, Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Frans Teguh menuturkan penerapan protokol Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability (CHSE) bisa mendorong arah baru pengembangan pariwisata di tengah pandemi.

"Karena pariwisata adalah bisnis kepercayaan, perlu ada optimisme dan harapan bahwa sektor pariwisata akan segera bangkit meski dengan sejumlah syarat seperti percepatan vaksinasi dan penerapan CHSE," jelas dia.

Selain itu, pemerintah akan mendorong kecenderungan pilihan nature based, sport tourism, adventure dan marine atau pariwisata berbasis alam, olahraga, petualangan dan bahari.

"Ini bagian dari cara kita memastikan pengalaman wisata benar-benar bisa jadi kekuatan atau sense of place dari daerah yang akan kita kembangkan," ujar dia.

Menurut dia, upaya yang dilakukan pemerintah merupakan langkah untuk membangun lingkungan pariwisata yang kondusif. Dengan demikian, akan tetap ada pertumbuhan wisatawan di tengah masa yang menantang ini.

"Tetapi tentu tidak akan sedrastis pencapaian-pencapaian dalam waktu tertentu," katanya.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler