Mengenal Ayam Merangkat, Kuliner Khas Adat Sasak di Lombok Tengah

Rabu, 10 Agustus 2022 – 19:23 WIB
Sajian ayam Merangkat di Desa Wisata Taman Hijau Pasar Pancingan, Desa Bilebante, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah. Foto: Edi Suryansyah/Jpnn.com.

jpnn.com, LOMBOK TENGAH - Ayam Merangkat merupakan salah satu makanan khas yang disajikan bagai para pengunjung di Desa Wisata Taman Hijau Pasar Pancingan, Desa Bilebante, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah.

Para pengunjung bisa menikmati makan khas itu dengan mengeluarkan uang sebesar Rp 60 ribu sampai Rp 120 ribu saja.

BACA JUGA: Tingkatkan Skala Usaha UMKM Kuliner Indonesia, ESB Gandeng ASENSI

Paduan rasa kuliner yang sangat jarang ditemukan di rumah makan biasa pun bisa dinikmati.

"Untuk harga yang Rp 120,000 itu menu untuk paket dua orang," kata Direktur Pokdarwis Desa Bilebante, Pahrul Azim kepada Jpnn.com.

BACA JUGA: Pengin Nikmati Kuliner Thailand Sambil Melihat Pemandangan Sawah? Di Sini Tempatnya

Secara filosofis, ayam Merangkat ini tidak terlepas dari Kearifan lokal yang ada di Desa Bilebante.

Dia menjelaskan dalam adat sasak, ayam Merangkat ini biasanya disajikan saat adanya pelaksanaan selarian sebelum akad nikah.

BACA JUGA: Ada Menu Baru di Kembang Sepatoe Restaurant, Siap Memanjakan Pencinta Kuliner

Sajian ayam Merangkat biasanya akan diberikan kepada kedua mempelai dan para tamu yang menghadiri acara syukuran tersebut.

"Tradisi mangan (Makan dalam bahasa sasak) Merangkat di Desa Bilebante memiliki ketentuan dan pelaksanaan khusus," ujarnya.

"Adat itu yang kami suguhkan kepada para pengunjung di Taman Wisata Hijau Bilebante ini," imbuhnya.

Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati keindahan suasana dan mengambil foto yang keren.

Keindahan alam Desa Wisata Hijau Bilebante memang tidak diragukan lagi. Hal itu membuat desa ini terus berbenah mengembangkan sektor pariwisata.

Taman wisata ini juga banyak diminati oleh anak-anak karena untuk sekadar mandi atau berkeliling menggunakan ATV di sekitar kolam renangnya.

"Pasar pancingan ini adalah salah satu objek wisata kita, dimana kita buka setiap hari munggu dari jam 07:30 sampai jam 17:00 sore," kata Pahrul.(mcr38/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Edi Suryansyah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler