jpnn.com, YOGYAKARTA - Pernikahan putra sulung KGPAA Paku Alam X, BPH Kusumo Bimantoro dengan dr. Maya Lakshita Noorya akan diselenggarakan pada 5-6 Januari 2019. Rangkaian acara dalam Dhaup Ageng Pakualaman 2019 sudah dimulai dengan ritual bucalan pada Senin (24/12) lalu. Tradisi ritual bucalan dilakukan di wilayah Kagungan Dalem Pura Pakualaman.
Menurut guru spiritual kejawen di Pakualaman, Yomo Widuro, bucalan merupakan ritual penyucian atau memberi sesaji pada tempat-tempat yang dianggap keramat, dan dilakukan sebagai bentuk pemberitahuan atau mohon ijin kepada roh-roh, perihal rencana pernikahan serta mohon dijauhkan dari segala gangguan.
BACA JUGA: Mengintip Persiapan Dhaup Ageng Putra Sulung Paku Alam X
Bucalan juga sebagai bentuk doa kepada Tuhan, untuk meminta agar perhelatan Dhaup Ageng dilancarkan.
“Inti dari prosesi bucalan ini adalah meminta kelancaran, agar Dhaup Ageng ini bebas dari halangan. Kita panjatkan doa dan berikan saji-sajian untuk para penunggu atau leluhur di lingkungan pura, supaya mereka juga kasih izin dan ikut mendoakan,” kata pria yang karib disapa Pak Yomo seperti dilansir dari Genpi.co.
BACA JUGA: Diminati Masyarakat, Prosesi Dhaup Ageng Sarat Makna Budaya
Sebelum ditempatkan di sejumlah titik di Pura Pakualaman, sajian bucalan didoakan terlebih dahulu oleh Pak Yomo. Doa yang dipanjatkan dalam prosesi bucalan ini terdiri dari doa secara Islam dan doa dalam adat kejawen.
Sajian bucalan ini terdiri dari tumpeng lima warna, daun sirih yang dilinting, aneka buah-buahan dan jenang. Ada sekitar 50 bucalan yang disiapkan dan ditempatkan di sekitar 50 sudut di bagian dalam dan luar pura Pakualaman.
BACA JUGA: Sosok Suryo, Putra Dalem Paku Alam X di Mata Sang Ibunda
“Isi dari sajian bucalan ini sebenarnya makanan yang biasa kita makan sehari-hari. Ada tumpeng lima warna, jenang, sirih, buah-buahan, dan macam-macam, yang umum kita makan aja,” jelas Pak Yomo.
Bucalan sendiri merupakan tradisi adat jawa yang biasa dilakukan sebelum menggelar hajat besar. Tidak hanya sebelum upacara pernikahan, bucalan juga dilakukan sebelum hajat-hajat lainnya yang digelar di Pakualaman.
Doa bersama juga akan mengisi rangkaian Dhaup Ageng. Rencananya, doa bersama akan dilakukan pada 3 Januari 2019 mendatang di Masjid Ageng Pakualaman, Masjid Sunyaragi, Yogyakarta, Masjid Girigadha dan Masjid Trayu di Kulon Progo.
Rangkaian acara pernikahan lainnya seperti Tradisi Majang, Tarub, Nyengker, Siraman Putri, Siraman Kakung, Midodareni, Tantingan, Ijab, Panggih yang berlangsung di Puro Pakualaman akan berlangsung secara tertutup. (mg7/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Paku Alam X Mantu, Presiden dan Wapres Pastikan Akan Hadir
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh