jpnn.com, BANGKOK - BOM meneror Kota Bangkok. Dua hari berturut-turut, Senin (17/8) dan Selasa (18/8), bahan peledak yang menimbulkan kerusakan besar itu menghantui ibu kota Thailand. Bom pertama menelan korban jiwa, sementara yang kedua menimbulkan kerusakan kecil.
Bom pertama itu meledak di jantung kota Bangkok, kawasan Ratchaprasong Junction. Pihak kepolisian setempat mendeteksi ledakan bom berasal dari sekitar tiga kilogram TNT yang dimasukkan ke sebuah pipa di dalam kuil. Rangkaian elektronik yang dicurigai sebagai alat pemicu, juga ditemukan pada jarak 30 meter.
BACA JUGA: Bom Bangkok: Polisi Buru Pria Berbaju Kuning, Dalami Motif Balas Dendam
Ratchaprasong, adalah pusatnya Kota Bangkok. Pusat perbelanjaan seperti Gaysorn, CentralWorld (mal terbesar di Asia), dan Amarin Plaza berada di lokasi tersebut. Hotel kelas dunia, Grand Hyatt Erawan juga berdiri di sana. Dan satu lagi tempat yang memicu kerumunan massa adalah Erawan Shrine alias Kuil Erawan.
Kuil Erawan adalah tempat peribadatan bagi umat Hindu di Bangkok, bahkan umat Hindu dari penjuru dunia berbondong-bondong berdoa di sini. Kuil Erawan merupakan rumah bagi Patung Phra Phrom, atau Patung Dewa Brahma untuk Thailand.
BACA JUGA: Batman yang Kerap Kunjungi Anak-anak di RS itu Tewas Kecelakaan
Dari berbagai sumber menyebutkan, Kuil Erawan adalah salah satu lokasi pariwisata yang paling ramai di Bangkok. Banyak umat Hindu mewujudkan rasa terima kasih mereka, dan khusyuk berdoa di kuil yang replikanya bisa ditemukan di Pantai Kenjeran, Surabaya, kemudian di Caesars Palace, Las Vegas dan Liwan Lake Park, Guangzhou.
Wikipedia menceritakan, Kuil Erawan dibangun pada tahun 1956 menyusul pembangunan salah satu hotel mewah milik pemerintah, Hotel Erawan (kini bernama Grand Hyatt Erawan).
BACA JUGA: BUUAM! Bom Kedua Meledak di Bangkok, Ini Videonya
Pembangunan hotel saat itu menemui banyak kendala, sempat terhenti lantaran banyak kesialan. Kekurangan biaya mendadak, kecelakaan pekerja, keterlambatan pengiriman material dan pada pada akhirnya para pekerja menolak untuk meneruskan penyelesaian konstruksi hotel.
Pihak hotel kemudian mendapatkan masukan dari seorang peramal. Mereka diminta membangun kuil untuk melawan kesialan tersebut. Singkat cerita, kuil dibangun dan Patung Brahma dipajang di kuil tersebut. Oh ya, Kuil Erawan didesain dan dibangun oleh Departemen Seni Rupa Thailand. Setelah kuil dibangun, pembangunan hotel pun lancar.
Sebelum terjadinya bom di kawasan Kuil Erawan ini, Senin (17/8) kemarin, pada Maret 2006 seorang pria yang menderita gangguan jiwa melakukan aksi perusakan. Setelah merusak patung dengan palu, Thanakorn Pakdeepol, 27 tahun, dipukuli hingga tewas oleh massa di sekitar kuil.
Baju putih diletakkan di tengah kuil untuk menutupi bagian patung Brahma yang rusak. Kuil ditutup untuk umum sementara waktu, namun tak lama dibuka kembali dan terpajang foto Brahma untuk menggantikan sosok patung sehingga para umat Hindu tetap bisa berdoa.
Patung Brahma yang baru dipajang kembali pada 21 Mei 2006 pada sekitar pukul 11:39 waktu setempat, atau tepat pada saat matahari bersinar tepat di atas kuil.
Terkait Bom Bangkok 17 Agustus lalu, hingga kini belum ada motif kuat penyebab aksi tersebut.
Namun bisa jadi pelaku memang sengaja mengincar keramaian di Kuil Erawan saat itu. Berdasarkan rekaman CCTV dan beragam keterangan pihak berwajib, bom meledak sekitar pukul 7 malam waktu setempat.
Penunjukan waktu itu adalah jam-jam krusial saat di kuil sedang ramai. Ya, biasanya umat berdoa di kuil tersebut usai jam kerja.
Di jam tersebut, juga sering diadakan atraksi tari tradisonal untuk mengundang minat turis dan pejalan kaki lokal. BUAR! Bom pun meledak, tak dapat dipungkiri Kuil Erawan salah satu menjadi sasarannya. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wow, Inilah Planet Mars Terbaru yang Direkam Satelit India
Redaktur : Adek