Mengenal Pentingnya Gizi Mikro untuk Kebutuhan Sang Anak

Rabu, 16 September 2020 – 13:35 WIB
Gizi yang baik membuat anak ceria dalam beraktivitas. Foto: Dok/Radar Pacitan

jpnn.com, JAKARTA - Secara global, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memaparkan ada dua miliar populasi di dunia yang kekurangan gizi makro. Menurut WHO, ada empat zat gizi mikro penting, yakni zat besi, zink, yodium, serta vitamin A.

Paparan ini disampaikan Eka Herdiana selaku Corporate Nutritionist Nestle Indonesia dalam talkshow virtual pada Rabu (16/9).

Eka menerangkan, selain populasi dunia, Indonesia juga memiliki angka tinggi terkait kekurangan zat gizi mikro.

“Sebanyak 50% kurang mengkonsumsi zat besi, 60% kurang mengkonsumsi zink, 80% kekurangan kalsium, 70$ kekurangan vitamin A dan C, dan 40% kekurangan vitamin D,” paparnya.

Lula Kamal selaku pemerhati kesehatan menambahkan, gizi mikro memang sedikit diperlukan untuk tubuh, namun memiliki manfaat yang besar.

“Namanya juga mikro, kecil, tapi kalau kurang bakal ada permasalahan. Vitamin dan mineral ini sedikit, tapi penting banget,” katanya.

Dia mencontohkan, apabila ada seseorang yang sudah mengalami osteoporosis di masa tua, maka orang tersebut kemungkinan kekurangan gizi mikro sejak kecil.

“Misalnya, kalsium itu kan ditabung hingga 30 tahun. Kalau seandainya nanti pas tua banyak yang osteoporosis, berarti dia kekurangan kalsium di masa kecil,” tambah Lula.

Lula mengaku bahwa gejala kekurangan gizi mikro ini sangat berbeda saat dibandingkan dengan kekurangan gizi makro.

Menurutnya, apabila seseorang anak terlihat kurang konsentrasi saat belajar, atau sering lemas, banyak orang tua yang merasa kalau masalah tersebut dikarenakan kurang makan.

“Kadang orang tua itu banyak yang enggak tahu kenapa anaknya sering lesu, kurang konsentrasi, atau lemas di sekolah. Mereka pasti mengiranya, oh ini paling belum makan. Padahal bisa jadi anak tersebut kekurangan gizi mikro. Kalau gizi makro seperti karbohidrat, lemak, protein, itu kan bisa terlihat gejalanya,” papar Lula.

Untuk itulah, Lula menyarankan agar para orang tua memiliki edukasi tentang gizi makro dan siap memenuhi kebutuhan sang anak.

“Edukasi itu penting. Kita mesti mengerti bahwa anak-anak di Indonesia kekurangan gizi mikro dengan jumlah yang cukup banyak. Para orang tua harus mencermati apabila anak mereka kekurangan gizi mikro,” jelas Lula.(mcr4/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

BACA JUGA: WHO Sampaikan Data Terbaru Kasus COVID-19 Global, Sungguh Bikin Lemas


Redaktur & Reporter : Dicky Prastya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler