jpnn.com - JAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Fadjar Prasetyo membenarkan informasi adanya dua pesawat TNI AU jatuh di Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11) siang.
Dua Burung Besi yang jatuh itu merupakan EMB-314 Super Tucano.
BACA JUGA: 2 Pesawat TNI AU Jatuh di Pasuruan
Pada laman TNI AU disebutkan, Super Tucano merupakan pesawat latih yang berkemampuan COIN (Counter Insurgency) atau pesawat antiperang gerilya.
Pesawat ini konon pas untuk mendukung misi pengintaian, close air support, dan penumpasan pemberontak.
BACA JUGA: Pesawat Tempur F-16 TNI AU Bertemu Pasukan Malaysia di Selat Malaka, Ini yang Terjadi
Indonesia memiliki 16 pesawat EMB-314 Super Tucano yang dibeli dari Brasil pada 2012, dan kemudian ditempatkan di Skadron 21 yang bermarkas di Lanud Abdulrahman Saleh, Malang.
Armada tersebut bertugas menggantikan pesawat OV-10F Bronco yang telah di-grounded.
BACA JUGA: Jenderal Agus: TNI Bersikap Netral pada Pemilu 2024
EMB-314 Super Tucano terdiri dari dua versi, tipe A-29ALX (kursi tunggal) dan AT-29B (kursi ganda).
Khusus versi kursi ganda juga dapat digunakan sebagai elemen pesawat latih lanjut, dan versi inilah yang dimiliki oleh TNI AU.
"Betul (di Pasuruan) dan ada dua (pesawat)," kata Marsekal Fadjar mengonfirmasi adanya insiden siang tadi.
TNI AU masih menyelidiki peristiwa tersebut, termasuk soal kemungkinan adanya prajurit yang menjadi korban, penyebab jatuhnya pesawat, serta kronologi peristiwa.
Dua pesawat TNI AU yang jatuh itu diketahui masing-masing unit dengan nomor registrasi TT-3111 dan TT-3103. (tniau/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan