Mengenal Tao Silalahi, Salah Satu Wisata Andalan Sumut

Rabu, 24 Februari 2021 – 18:43 WIB
Tao Silalahi, objek wisata andalan Kabupaten Dairi. Foto: Antara

jpnn.com, DAIRI - Kabupaten Dairi, Sumatera Utara memang terkenal akan keindahan alam yang menjadi objek wisata andalan, salah satunya Tao Silalahi.

Sekretaris Dinas Pariwisata Dairi Besli Pame mengatakan, Perairan Danau Toba yang berada di Kecamatan Silahisabungan itu memang merupakan salah satu andalan untuk mendatangkan banyak wisatawan karena konsep wisata alam yang menarik.

BACA JUGA: Bang Azis Syamsuddin Kunjungi Danau Toba, Ingin Pariwisata Segera Bangkit

"Pengunjung selain dapat menikmati keindahan panorama alam Danau Toba juga dapat menikmati berbagai fasilitas yang disediakan oleh pengelola," ungkap Besli di Dairi, Sumatera Utara, Rabu (24/2).

Tao Silalahi merupakan bagian terluas dari perairan Danau Toba, memiliki keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan daerah objek wisata lainnya di kawasan tersebut. Tao Silalahi memiliki pantai terpanjang yang masih natural, hutan dengan kekayaan flora dan fauna serta keunikan keragaman hayati.

BACA JUGA: Gernas BBI Fokus Genjot Kualitas Produk UMKM Kawasan Wisata Danau Toba

"Tao Silalahi yang juga bagian dari Kaldera Toba ditetapkan Silahisabungan Goesite sebagai UNESCO Global Geoparks," ujar Besli.

Penobatan oleh UNESCO itu, menurut Besli digunakan Pemkab Dairi untuk mengembangkan sektor pariwisata. Besli menyebutkan, pariwisata mampu mendatangkan penghasilan bagi penduduk setempat.

BACA JUGA: Seperti ini Ide Sandiaga Uno Menarik Minat Wisatawan ke Danau Toba di Kala Pandemi

"Apalagi sekarang sudah ada aplikasi Visitdairi yang memudahkan bagi calon pengunjung untuk lebih mengenal berbagai objek pariwisata di Dairi," jelas dia.

Salah seorang pengelola penginapan di Silahisabungan Budi, mengatakan wisatawan banyak datang terutama pada hari libur. Mereka datang dari dalam negeri ataupun mancanegara.

Namun sejak pandemi melanda, jumlah wisatawan yang berkunjung turun jika dibandingkan sebelum pandemi.

"Sebelum pandemi, pada hari Sabtu dan Minggu biasanya penginapan kami penuh. Setelah pandemi jumlah wisatawan berkurang. Kami berharap pandemi ini segera berakhir, sehingga pariwisata di daerah ini kembali hidup seperti sebelumnya," ungkap Budi.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler