jpnn.com - GORONTALO - Pada pertengahan Ramadan, ada sebuah tradisi di Gorontalo, tepatnya di wilayah Kecamatan Batudaa, Kabupaten Gorontalo. Yakni, tradisi malam qunut.
Tradisi itu dinamai malam qunut karena digelar pada pertengahan Ramadan yang ditandai pelaksanaan doa qunut pada akhir salat Tarawih. Pada tradisi malam qunut tersebut, masya--rakat Batudaa dan sekitarnya yang meliputi Kecamatan Tabongo dan Bongomeme ramai-ramai makan kacang dan pisang.
Ada beberapa versi mengenai asal mula tradisi malam qunut. Sebagian masyarakat menyebutkan, tradisi itu bermula dari kebiasaan masyarakat Batudaa pada malam pertengahan Ramadan.
Masyarakat di wilayah sekitar Batudaa ikut melaksanakan tradisi serupa sehingga jumlah warga yang ingin melaksanakan mandi itu semakin banyak. Nah, saat menunggu giliran mandi, sebagian warga menyiapkan camilan berupa kacang dan pisang.
Camilan tersebut rupanya dinikmati warga. ''Seiring dengan bergulirnya waktu, ritual itu (mandi, Red) mulai hilang dan yang bertahan sampai sekarang hanyalah tradisi makan kacang dan pisang. Ini disebabkan para sesepuh saat itu telah wafat. Tidak ada penerusnya,'' ujar Camat Batudaa Daud Monoarfa.
BACA JUGA: Alamak! Semester I 2015 Banyak Suami Ditinggal Istri, Ini Angkanya
Hingga kini tradisi makan kacang dan pisang saat pertengahan malam Ramadan masih dilakoni masyarakat Batudaa. (wan/mas/diq)
BACA JUGA: Diduga Akibat Konsleting Listrik, 22 Kios Hangus Terbakar
BACA JUGA: Gaji Dibawa Kabur, Lebaran di Kampung Batal
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alamak... Residivis Copet Ini Divonis 20 Hari Penjara
Redaktur : Tim Redaksi