Mengenang Mbah Minto, Simbok yang Memikat dengan Kejenakaan & Kesederhanaan

Senin, 27 Desember 2021 – 08:00 WIB
Kerabat saat menabur bunga di makam Mbah Minto di Sasonoloyo Wanasegaran, Bugel, Bayat, Klaten. Foto: Romensy Augustino/JPNN.com.

jpnn.com - YouTube personality asal Klaten, Mbah Minto (85), meninggal dunia pada Rabu (22/12) malam. Keceriaan dan kejenakaan membuat lansia yang semula bekerja serabutan itu menjadi sosok kondang dan memikat berbagai kalangan.

Laporan Romensy Augustino, Klaten

BACA JUGA: Sebelum Meninggal, Mbah Minto Sempat Dirawat 10 Hari di Rumah Sakit

MBAH Minto merupakan warga Dukuh Selorejo RT 05/RW 17 Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah. Pemilik nama asli Minto Suwito Siyam itu mendadak kondang setelah aksinya dalam video bertitel 'Gak Usah Mudik Seng Penting Duit'e Muleh' viral jelang Lebaran 2021.

Pada 12 Desember lalu, perempuan berusia 85 tahun itu terpeleset di kamar mandi sehingga tak sadarkan diri. Mbah Minto sempat dirawat di Rumah Sakit Islam Klaten, tetapi Sang Khalik memanggilnya pada 22 Desember 2021 pukul 21.00 WIB.

BACA JUGA: Mbah Minto Meninggal Dunia, Pak Ganjar: Ya Allah, Innalillahi

Karier Mbah Minto di jagat digital terhitung singkat, yakni sekitar 1,5 tahun. Sosok penting di balik ketenaran Mbah Minto ialah Ucup.

Pemilik akun Ucup Klaten di YouTube itu merupakan pembuat konten atau content creator yang melibatkan Mbah Minto.

BACA JUGA: Mbah Minto Meninggal, Ucup Klaten: Terima Kasih untuk Semua Kebaikan

Ucup mengungkap alasan yang mendorongnya memilih Mbah Minto sebagai pemeran utama videonya untuk konten di YouTube. Muhammad Sufyan -nama asli Ucup- menyebut perempuan dengan empat anak tersebut merupakan sosok yang selalu gembira.

Empat hari sebelum terjatuh di kamar mandi, Mbah Minto masih terlibat pembuatan konten dan terlihat ceria. "Ekspresi tertawanya itu, beliau selalu riang," ujar Ucup.

Namun, Ucup tetap menghormati sosok sepuh dengan panggilan Simbah itu. Mbah Minto sebagai pemeran Simbok di video blog (vlog) kanal Ucup Klaten pun memiliki kebebasan menentukan jadwal syuting.

"Meskipun ada tamu dari kementerian, kalau Simbah tidak bersedia, ya, kami tolak," ujar Ucup.

Sejak Mbah Minto viral dan terkenal, tawaran untuk membintangi iklan pun mengalir. Banyak pula elite yang menggandengnya untuk pembuatan konten.

Bupati Klaten Sri Mulyani adalah salah satu contoh elite yang menggandeng Mbah Minto untuk mengampanyekan protokol kesehatan pada masa pandemi. Menurutnya, Pemkab Klaten berutang budi kepada perempuan sepuh yang selalu tampil dengan jarik dan kebaya itu.

“Saya pernah beberapa kali ambil video dengan beliau,” kata Mulyani saat melayat ke rumah almarhumah, Kamis (23/12) siang.

Mbah Minto juga bukan sosok canggung di depan kamera. "Walaupun sudah sepuh, Mbah Minto tidak malu, diarahkan juga sangat mudah," kata Mulyani.

Ketenaran tak membuat Mbah Minto meninggalkan jati dirinya. Dia tetap seperti warga biasa yang sering mengikuti berbagai kegiatan di kampungnya, bahkan mendatangi hajatan untuk menghibur tamu.

“Tidak ada perubahan setelah menjadi artis terkenal. Tetap ramah seperti biasa,” kata Mulyono yang juga ketua RT di kampung Mbah Minto.

Sebelum menjadi seorang bintang di YouTube, Mbah Minto mencari uang dengan bekerja serabutan. Dia sering membantu tetangga yang membutuhkan jasanya.

"Dahulu hanya membantu tetangga mripil (memipil, red) jagung, mungkin memijat atau ngerik (mengerok orang masuk angin, red)," ujar Arif Nugroho (39), warga yang sekampung dengan Mbah Minto.

Salah satu putra Mbah Minto, Sudiono, menyatakan ibunya merupakan figur yang dibanggakan anak, cucu, dan cicit.

Putra keempat Mbah Minto itu menyebut ibu kandungnya bukan sosok yang gampang mengeluh. “Saya sebagai anak enggak bisa sesemangat Simbah,” ungkap Sudiono.

Menyentuh Penonton dengan Penghayatan

Mbah Minto di usia senja telah membintangi 190 judul video di kanal Ucup Klaten. Kontennya ada yang berupa serial Dagelan Jowo, iklan komersial, hingga iklan layanan masyarakat.

Videonya yang pertama dalam serial Dagelan Jowo telah ditonton 3,5 juta kali. Memang hampir seluruh kontennya bermuatan komedi.

Mbah Minto menutup eksistensinya di dunia iklan dengan sebuah karya. Ucup sebagai kreator konten memberikan judul ‘Karya Terakhir Simbok Dagelan Jowo 190’ untuk video pungkasan Mbah Minto.

Ahli audio visual yang juga pengajar di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta Iwan Budi Santoso mengatakan penonton mudah memahami pesan yang disampaikan Mbah Minto.

Menurut Iwan, memang Mbah Minto tidak begitu fasih dalam menyampakkan pesan secara verbal. Namun, gestur natural ditambah rasa percaya diri yang tinggi membuat Mbah Minto mampu menutupi kekurangannya itu.

“Ketika diminta untuk berperan, Mbah Minto tidak pernah grogi,” kata Iwan kepada JPNN.com.

Iwan menyebut Mbah Minto yang tidak memiliki latar belakang pendidikan seni justru berhasil menjiwai setiap peran yang diminta sutradara. Sosok tua yang jenaka itu pun menjadi roh sekaligus figur sentral dalam serial Dagelan Jowo.

Peran sentral Mbah Minto menjadikan pemeran lain yang berada dalam satu frame seolah tersingkirkan dari perhatian penonton. Pemeran lainnya kalah dengan aura Mbah Minto.

“Pasti Mbah Minto-nya yang lebih dominan, padahal di situ ada empat tokoh dalam satu frame,” papar Iwan.

Pegiat Asosiasi Pendidikan Seni Indonesia (APSI) itu menilai gaya bicara patah-patah, mimik, dan gestur yang sederhana menjadi ciri khas sekaligus kekuatan Mbah Minto.

Walakin, Mbah Minto mampu menjadikan pesannya mudah dimengerti sekaligus mengundang tawa. Iwan menyebut kombinasi itu jarang dimiliki artis lain.

“Keunikan menyampaikan pesan itulah yang membuat sosok Mbah Minto mudah diingat,” ulas Iwan. (mcr21/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur : Boy
Reporter : Romensy Augustino

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler