Mengenang Rudy Wowor, Si Antagonis yang Pandai Menari

Sabtu, 06 Oktober 2018 – 14:26 WIB
Mendiang Rudy Wowor. Foto: source YouTube

jpnn.com, JAKARTA - Dunia perfilman tanah air berduka dengan kepergian aktor kawakan Rudy Wowor. Pemilik nama lengkap Rudolf Canesius Soemolang Wowor ini mengembuskan napas terakhirnya setelah berjuang melawan kanker prostat yang telam lama dideritanya, pada Jumat (5/10) pagi.

Kiprah Rudy Wowor di industri hiburan tanah air cukup mumpuni. Dia telah eksis di jagat hiburan tanah air sejak tahun 1970-an. 

BACA JUGA: Air Mata Iringi Pemakaman Aktor Kawakan Rudy Wowor

Wafat pada usia 74 tahun, bagaimana perjalanan karier Rudy Wowor semasa hidupnya?

1. Mengawali karier sebagai Aktor sejak tahun 1970-an

BACA JUGA: Kenangan Manis Tora Sudiro tentang Rudy Wowor

Memiliki wajah bule, Rudy Wowor laris berperan sebagai tentara Belanda dalam film-film perjuangan, sebut saja Tjoet Nja' Dhien (1988), Merah Putih (2009) dan Darah Garuda (2010).

Berkat aktingnya yang memukau di Film Tjoet Nja' Dhien, Rudy bahkan pernah masuk nominasi Aktor Pendukung Terbaik FFI 1988.

BACA JUGA: Jenazah Rudy Wowor Dimakamkan Besok

Selain tiga film perjuangan itu, dia juga telah banyak membintangi film-film lainnya, di antaranya: Impian Perawan (1976), Aladin (1980), Soerabaia '45 (1990), Madame Dasima (2001), D'Girlz Begins (2006), Quickie Express (2007), Ayat-Ayat Cinta (2008), dan Java Heat (2013).

Di pengujung usianya, Rudy juga terjun ke dunia sinetron dengan membintangi beberapa judul. Di antaranya Pelangi di Hatiku, Tirai Kasih yang Terkoyak, Benang-benang Emas, Kasih di Persimpangan, Indi Sang Bintang, Jalan Kehidupan, Mutiara Cinta, Menuju SurgaMu dan Bintang di Langit.

2. Seorang penari dan koreografer

Selain bermain film dan sinetron, Rudy juga dikenal sebagai seorang penari flamenco. Dia bahkan mendirikan sebuah sanggar flamenco di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Dia juga terjun langsung sebagai pelatihnya.

Pada 1960-an, Rudy Wowor mulai mengeksplorasi kemampuannya dalam flamenco bersama teman-temannya. Dia mulai memadukan tarian ini dengan sejumlah elemen lain. Dia pernah menjadi juri dalam acara realitas bertajuk Seleb Dance ANTV pada tahun 2007.

Tak hanya itu, dia juga seorang koreagrafer. Hal itu ditunjukakkan dalam pagelaran teater musikal berjudul Miss Kedaluwarsa di Gedung Kesenian Jakarta pada bulan Mei 2007.

3. Penulis

Tak hanya piawai berakting dan menari, pria keturunan Belanda - Manado ini juga seorang penulis. Dia pernah tercatat menjadi penulis dalam majalah mode Elle.

Berkat kecerdasannya yang menguasai tujuh bahasa asing, dia juga pernah menjadi seorang penulis untuk beberapa media di Madrid, Spanyol dan Australlia.

Rudy Wowor memang seorang artis multitalenta. Kepergiannya meninggalkan banyak cerita. (mg10/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Rudy Wowor Ungkap Penyebab Sang Ayah Meninggal


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler