jpnn.com - BATAM - Seorang pria warga Bukit Timur, Tanjung Uma, Batam akhirnya tewas secara mengenaskan dengan tangan terborgol dan luka di sekujur tubuh, Kamis (21/1) pagi di Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK), Seraya.
Darma, ayah dari tiga anak ini meregang nyawa diduga karena mengalami pendarahan dalam di bagian kepala akibat penganiayaan.
BACA JUGA: Usai Pinjam Sepeda Motor, Pemuda Ini Ditemukan Tewas Tergantung
Seperti dikutip dari batampos.co.id (group JPNN), Jumat, sebelum tewas pria 40 tahunan ini diantar sekuriti dan warga Perumahan Winner Millenium, Bengkong ke RSBK sekitar pukul 02.00 WIB.
Kondisi Darma saat itu sudah kritis. Kepalanya banyak mengeluarkan darah. Sekujur tubuh korban juga penuh luka lebam. Sementara tangannya dalam keadaan terborgol. Ia sempat mengamuk dan ingin lepas.
BACA JUGA: Ini Pesan Wali Kota untuk Antisipasi Teroris
”Dia sempat berontak. Petugas saja sempat kewalahan. Saya tak tahu dia mabuk atau tidak. Yang pasti dia sempat mengamuk,” kata petugas RSBK yang enggan dikorankan namanya.
Dari keterangan sekuriti, lanjutnya, korban mendatangi perumahan tersebut sekitar pukul 12.00 WIB. Ia datang seorang diri dan mengaku ingin mengunjungi rumah keluarga.
BACA JUGA: Syaukani Disetrum Lalu Dirampok
Ketika ditanya, siapa nama pihak yang dikunjungi, Darma tak menjawab dan lebih memilih menerobos pos keamanan.
Di saat itulah petugas keamanan mengikuti Darma yang memaksa masuk tanpa permisi. Bukannya berhenti, Darma pun mengambil kayu balok dan memukulkan kepada sekuriti yang mengikutinya.
”Awalnya dia mukul sekuriti dengan balok. Kepala sekuriti itu juga luka. Kenapa korban sampai luka, itu yang tak dijelaskan,” terangnya.
Kanit Reskrim Polsek Bengkong, Iptu Rasmen Simamora, mengatakan pihaknya mendapat laporan sekitar pukul 02.30 WIB. Saat itu korban sudah berada di rumah sakit. ”Korban meninggal sekitar pukul 04.30 WIB. Luka dalam di bagian kepala,” terang Rasmen.
Menurut dia, sejumlah saksi sudah dimintai keterangan di Polsek Bengkong. Data yang diterima penyidik, korban memiliki riwayat gangguan kejiwaan.
Beberapa hari sebelumnya, pihak keluarga juga berniat membawa korban pulang ke kampung halaman. Namun, di bandara, korban mengamuk dan melarikan diri.
”Kita dapat data dari keluarga, jika korban mengalami gangguan jiwa. Korban juga sempat akan dibawa pulang, namun melarikan diri saat di bandara,” terang Rasmen.
Pihak keluarga yang berada di ruang jenazah RSBK curiga dengan kondisi korban yang babak belur di sekujur tubuh. Menurutnya, korban sempat bekerja sebagai TKI di Malaysia. Namun, beberapa waktu lalu korban dipulangkan namun dalam kondisi terganggu kejiwaan.
”Tak mungkin tewas karena menabrak dinding. Lagian kalau memang ketabrak dinding, harusnya keningnya saja yang terluka. Kalau ini kan sekujur tubuh,” terangnya.
Sementara Hasan, kerabat korban lainnya mengaku pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian Darma. Namun, saat akan dimandikan, rumah korban didatangi polisi. Dimana Kapolres Barelang meminta kasus tersebut ditindak lanjuti karena kematian Darma sangat janggal. (she/ray)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Apes! Ditinggal Kerja, Mobil Ringsek Dilindas Trailer
Redaktur : Tim Redaksi