Mengharukan, Bocah SD Ini Menangis di Depan Bu Risma

Jumat, 12 Agustus 2016 – 07:30 WIB
Meilia Ilmi, Siswi Kelas V SDN Sumberejo 2, menangis di depan Tri Rismaharini. Foto: SATRIA NUGRAHA/RADAR SURABAYA/JPNN.com

jpnn.com - SURABAYA - Beredar desas-desus Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bertemu dengan elit politik di Jakarta pada Rabu (10/8) malam. Pertemuan membahas rencana mengusung Risma maju di pilgub DKI Jakarta.

Kabar ini membuat warga Surabaya kembali gundah. Mereka khawatir wali kota yang mereka banggakan itu benar-benar sudah dilamar Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai cagub DKI Jakarta. 

BACA JUGA: PANAS! Bang Sandi Siap Jegal Ahok di MK

Namun kabar tersebut segera ditepis oleh Risma saat awak media diundang untuk ikut blusukan pagi bersama wali kota, Kamis (11/8). 

Ia menegaskan, memang Risma sempat terbang ke Jakarta pada Rabu malam. Tapi dengan tegas ibu dua anak itu menampik bahwa ia bertemu dengan Megawati terkait pencalonan gubernur DKI Jakarta. 

BACA JUGA: PKS Yakin Kursi Cawali Bengkulu Diisi Kadernya

“Aku memang semalam di Jakarta, ketemu sama orang. Tapi bukan Bu Mega,” kata Risma. Ia mengatakan, hingga kini ia belum bertemu dengan Megawati.

Tapi ia yakin jika memang rekomendasi turun dengan menyatakan nama dirinya, maka sebelumnya Mega akan menyempatkan diri untuk bicara dengan Risma. Di kesempatan itulah rencananya Risma akan mengatakan pertimbangan-pertimbangan dari dirinya peribadi. 

BACA JUGA: Golkar Tetap Solid Dukung Alzier

“Kalau ditanya jujur, aku tetep pengin di Surabaya. Bagaimanapun aku sudah janji. Selain itu, masih banyak warga Surabaya yang belum sepenuhnya sejahtera. Aku pribadi ingin di Surabaya saja,” katanya. 

Ia mengakui saat ini posisinya sudah sebagai kader partai yang sesuai etika harus tunduk dengan aturan partai. Akan tetapi menurut Risma, Mega adalah orang yang bijaksana sehingga pasti mau mendengarkan pendapatnya tentang apa yang ia hadapi di Surabaya. 

Disampaikan Risma, meski belakangan elektabilitsnya selalu naik dan banyak pihak yang yakin Risma akan menang jika maju, namun menurutnya pilgub DKI bukan merupakan rebutan kekuasaan. Justru ini adalah masalah berat. 

“Aku pengen kalian juga ngerti, ini itu berat dan bukan soal rebutan kekuasaan dan jabatan. Tapi nyangkut rezeki semua orang yang di sini, dan yang penting adalah apakah bisa saya ataupun orang lain menjadikan kehidupan warga di sana lebih baik. Itu yang berat,” jelas Risma. 

Mantan kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan ini juga mengatakan bahwa ia sempat risih ditanyai oleh media apakah sudah dapat panggilan dari Mega. Saking spontannya, ia sampai menjawab bahwa dirinya bukan wanita panggilan. 

Banyak pemberitaan juga yang menyiarkan bahwa warga Jakarta ingin sekali agar Risma mau ke Jakarta. “Lha terus opo dipikir warga Surabaya nggak pengin,” katanya. Jika diminta memilih untuk berat mana Jakarta dan Surabaya, Risma tetap ingin di Surabaya. 

Saat blusukan Kamis (11/8), Risma menyempatkan diri untuk menengok murid-murid di SDN Sumberejo 2. Ia menyempatkan diri untuk memeriksa kondisi kelas dan memeriksa kondisi toilet.

Pasalnya di setiap SD negeri maupun swasta pemkot sudah menyediakan alat urinoir untuk toilet laki-laki. Namun ternyata alat tersebut masih banyak yang digunakan dengan baik. 

“Saya sudah komunisikan dengan dinas pendidikan dan guru untuk mengajarkan bagaimana cara menggunakan alat itu. Karena kan sayang kalau misalnya nggak dipakai,” kata Risma. 

Namun, usai berkeliling sekolah, Risma tiba-tiba digeruduk murid murid. Mereka ada yang meminta foto, minta bersalaman dan minta dinasihati Risma. Namun yang mengagetkan adalah ada anak SD tersebut bernama Meilia Ilmi. 

Imel, begitu ia biasa disapa, memeluk Risma dan menangis histeris. “Ibu jangan ke Jakarta,” kata sambil sesenggukan. Menurut siswi kelas V ini, ia mendengar kabar itu dari media. 

Dan ia takut jika hal itu benar terjadi. Imel mengatakan, kalau Risma tidak ada, maka akan tidak enak. “Kalau nggak  ada Bu Risma nggak enak. Bu Risma orangnya baik,” tuturnya. 

Mendengar itu, Risma berusaha menghibur. Ia mengelak ada kbar ia akan ke Jakarta. “Nggak ada ke Jakarta. Sudah jangan nangis. Kamu harus bergembira, nggak boleh nangis. Nggak ada ke Jakarta,” tegas Risma. 

Ia maklum dengan sikap anak kecil yang sudah jujur mengungkapkan apa yang mereka rasakan dan pikirkan. Akan tetapi ia mengaku tidak bisa mengatur dirinya sendiri. Namun Risma sudah mengaatakan bahwa ia akan tetap di Surabaya. (ima/no/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jika Hanya Satu Pasang, Lawan Kotak Kosong


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler