jpnn.com - SACHSENRING - Marc Marquez hanya naik podium kedua pada race MotoGP Jerman, di Sirkuit Sachsenring, Minggu (7/7) malam WIB.
Namun, buat Marc, itu sudah seperti juara. Senyum tak lepas dari raut mukanya saat diwawancarai awak MotoGP seusai race.
BACA JUGA: MotoGP Jerman Berakhir Sangat Dramatis, Martin Jatuh di 2 Lap Sisa, Pecco Juara
Di podium pun, Marc bak menjadi raja.
"Saya merasa seperti saya yang menang. Inilah perasaan sebenarnya,” kata Marc.
BACA JUGA: Kata Martin Seusai Terjatuh saat Memimpin Race MotoGP Jerman
King of The Ring -julukan Marc Marquez karena sebelas kali menjadi juara di Sachsenring, melalui akhir pekan di MotoGP Jerman ini dengan luar biasa.
Marc Marquez, 31 tahun, menyelesaikan akhir pekan yang melelahkan karena cedera, masalah teknis, dan kualifikasi yang buruk.
BACA JUGA: Marc Marquez Digiring ke Ruang Kesehatan, Cek Top 10 Practice MotoGP Jerman
Nikmat mana lagi yang harus Marc cari setelah finis di posisi kedua.
Tak itu saja, Marc berbagi podium Sachsenring dengan adiknya, Alex, 28 tahun, yang finis di posisi ketiga.
Ini adalah pertama kalinya dua bersaudara berbagi podium di era MotoGP (sejak 2002) dan pertama kalinya di kelas premier sejak Nobuatsu dan Takuma Aoki di Imola 1997.
Menurut Marc, mungkin inilah pertama dan yang terakhir kalinya dia berbagi mimbar MotoGP dengan Alex sebagai rekan satu tim.
Di podium pun, tanpa ragu Marc mencium pipi Alex.
"Saya sangat senang bisa berbagi podium dengan saudara saya. Itu adalah hari yang tidak akan pernah saya lupakan karena akan sulit terulang di masa depan. Sejujurnya, musim ini, saya katakan tidak mungkin mengulanginya," ujar Marc.
"Mengapa? Karena sulit bagi saya untuk naik podium. Bagi dia juga," imbuhnya.
"Saya harap Ayah dan Ibu kami menikmatinya, ya, karena mungkin ini terakhir kalinya kami berbagi podium. Kami akan menikmatinya seolah-olah ini yang terakhir kalinya."
Suasana pasca-balapan mungkin akan menjadi canggung jika Jorge Martin tidak kehilangan posisi terdepan pada dua lap terakhir, karena Marc berhasil mengejar Alex yang kemudian menjadi pertarungan keluarga untuk memperebutkan tempat ketiga.
“Saat saya mengejar adik saya, banyak tanda tanya. Apa yang harus saya lakukan? Menyerang? Mengambil risiko? Jika terjadi sesuatu, apa yang terjadi? Maksudku, itu juga merupakan podium yang bagus baginya," ujar Marc.
"Sayangnya bagi Martin, tetapi ini adalah balapan, dan kami berdua naik podium," tutur Marc. (mgp/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan