Menghina Sekolah Erdogan, Madonna Turki Jadi Tahanan

Senin, 29 Agustus 2022 – 21:49 WIB
Gulsen Bayraktar Colakoglu. Foto: Instagram/gulsen

jpnn.com, TURKI - Aparat hukum di Turki menangkap penyanyi kondang Gulsen Bayraktar Colakoglu pada Kamis pekan lalu (25/8).

Pesohor berusia 46 tahun itu menjadi tahanan karena dianggap menista Madrasah Imam Hatip yang salah satu lulusannya ialah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

BACA JUGA: Israel Jadi Sahabat Turki, Erdogan Janji Begini kepada Muslim Palestina, Ada yang Percaya?

Dalam sebuah konser pada April silam, penyanyi berjuluk Madonna Turki itu mengeluarkan pernyataan yang dianggap menyerang Madrasah Imam Hatip.

“Dia pernah belajar di Sekolah Imam Hatip. Dari situlah penyimpangannya berasal,” kata Gulsen dalam sebuah video yang beredar.

BACA JUGA: NOAH Merilis Video Kota Mati, Usung Beragam Teknologi

Penyanyi yang kerap tampil seksi itu tidak menyebutkan maksud sosok pria di kata ‘dia’ dalam pernyataannya.

Namun, aparat hukum Turki langsung menggelar penyelidikan terhadap Gulsen.

BACA JUGA: Terungkap! Ini Pekerjaan Marcel Radhival Sebelum Jadi Pesulap Merah

Menteri Hukum Turki Bekir Bozdag menganggap pernyataan Gulsen bukanlah bentuk seni.

“Menggunakan bahasa kebencian, permusuhan dan diskriminasi, serta memprovokasi sebagaian publik melawan lainnya juga tidak menghormati seni maupun seniman,” beber melalui akunnya di media sosial.

Adapun Kepala Direktorat Urusan Keagamaan Turki (Diyanet) Ali Erbas mengutuk pernyataan Gulsen.

“Menghina Sekolah Imam Hatip dan anggotanya, yang dibangun demi menyerukan kebaikan, menyebarkan kejahatan, dan yang telah memimpin tujuan ini selama 70 tahun, itu tidak bisa diterima,” ujarnya.

Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) Turki yang dipimpin Erdogan juga bereaksi keras atas pernyataan Gulsen.

“Menyasar sebagian tertentu dari masyarakat dengan tuduhan ‘penyimpangan’ dan mencoba membelah Turki adalah kejahatan kebencian dan aib bagi kemanusiaan,” jelas Juru Bicara AKP Omer Celik.

Kini, Gulsen ditahan sembari menunggu persidangan.

Namun, penyanyi asal Istanbul itu masih bisa menggunakan akunnya di media sosial untuk menjelaskan maksud omongannya.

Menurut Gulsen, pernyataannya itu cuma joke atau guyonan.

“Sekadar guyonan yang saya bagi dengan teman-teman yang telah bekerja bersama saya selama bertahun-tahun,” ujarnya.

Gulsen menyebut guyonan itu telah dimanfaatkan pihak-pihak tertentu yang hendak memecah masyarakat.

“Saya meminta maaf karena kata-kata saya memberikan materi kepada orang-orang jahat yang bertujuan melakukan polarisasi di negeri kita,” katanya.

Pengacara Gulsen, Emek Emre, menyatakan pernyataan kliennya memang mengandung kritik. Namun, tidak semestinya kritik itu direspons dengan penahanan.

“Ini bukan sebuah kejahatan. Kami berpendapat bahwa ukutan penahanan itu tidak proporsional,” katanya. (Mirror/Hurriyet/JPNN) 


Redaktur & Reporter : Dedi Yondra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler