jpnn.com - Tiga penyanyi, Afgan, Isyana Sarasvati, dan Rendy Pandugo, merilis single kolaborasi Heaven pada bulan lalu. Setelah launching, mereka sempat tampil live dua kali membawakan lagu ciptaan mereka bertiga tersebut. Yakni, di The Pallas SCBD dan pada event Java Jazz Festival 2018.
Nanti malam, Kamis (22/3) Afgan, Isyana, dan Rendy tampil dalam sebuah konser spesial di Trans TV pukul 20.00. Yakni, Music In The AIR.
BACA JUGA: Bukan Rossa, Wanita ini Bisa Bikin Afgan Langsung Klik
Mereka akan membawakan lagu-lagu hit secara solo, bertiga, maupun dengan bintang tamu yang hadir. Kemarin sore (21/3) Afgan, Isyana, dan Rendy melakukan rehearsal.
Ditemui di sela-sela rehearsal, ketiganya memang cukup kompak walau punya warna vokal berbeda. ’’Seru lho bisa sepanggung sama mereka berdua,’’ kata Isyana.
BACA JUGA: Isyana Sarasvati Cari Inspirasi di Tengah Malam
Dia menambahkan bahwa chemistry terjadi secara alami. satu sama lainnya tidak ada yang saling menyaingi atau menutupi. Sebab, mereka sudah sering bersama saat membuat lagu Heaven pada 2017.
Saat rehearsal kemarin, kekompakan pun muncul di panggung saat mereka membawakan Heaven. Permainan gitar Rendy berpadu apik dengan suara Isyana dan Afgan. Isyana dengan suara sopran yang khas dan Afgan dengan suara berat nan melankolis.
BACA JUGA: Isyana Sarasvati, Beruntung Mengenal Piano Sejak Kecil
Walaupun sudah bisa kompak di panggung, Afgan mengungkapkan bahwa mereka masih punya kesulitan. Pada satu segmen, mereka membawakan medley lagu-lagu hit. Seorang penyanyi akan membawakan bagian lagu penyanyi lain.
’’Kami kesulitan menghafal bagian kami sehingga beberapa kali masih ada yang salah,’’ ungkap Afgan.
Kesulitan pun dialami saat hendak membuat lagu medley menjadi satu frekuensi atau seirama. Selain medley, mereka harus melakukan mash-up. ’’Kami harus mencari bagian yang nyambung dengan bagian lain sehingga bisa enak didengar,’’ kata Rendy.
Menurut penyanyi asal Surabaya itu, cukup sulit untuk melakukan mash-up lagu balada yang sudah menjadi trademark tiga penyanyi.
Setelah mereka latihan dan beberapa kali manggung bareng, akhirnya kesulitan itu bisa diatasi. Malah mereka merasa enjoy berkolaborasi.
Tantangan lain muncul. Menahan tawa. Afgan, Isyana, dan Rendy mengaku sering tertawa jika melihat satu sama lain ketika manggung atau latihan.
’’Nggak tahu kenapa, tiba-tiba ketawa aja,’’ ujar Isyana.
Untuk mencegah agar mereka tidak saling tertawa, kesepakatan pun dibuat. Mereka harus tetap menjaga konsentrasi. Tidak lucu jika mereka tertawa saat sedang menyanyikan lagu balada yang romantis.
’’Jadi, kalau mau eye contact, lihatnya di antara mata atau kening...,’’ ungkap Isyana, lantas tertawa.
Berkat momen kebersamaan saat membuat lagu, manggung bareng, dan tur promo, satu sama lain pun sudah merasa nyaman. Bahkan, saling mengangumi. Afgan kagum dengan musikalitas Isyana dan Rendy yang dikenal jago bikin lagu.
Isyana menganggap Afgan dan Rendy adalah partner kolaborasi yang asyik. Rendy menilai dua penyanyi muda rekannya sebagai sosok dengan kepribadian menyenangkan.
Heaven awalnya dibuat hanya untuk Rendy dan Afgan. Saat workshop, keduanya merasa stuck dan memanggil Isyana untuk ngobrol.
Rupanya, ngobrol dan jamming malah membentuk melodi dan musik Heaven. Beberapa bulan kemudian ketiganya membuat lirik untuk lagu dengan musik akustik tersebut. (len/c4/nda)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Bocoran Konser Tunggal Isyana Sarasvati
Redaktur & Reporter : Adil