jpnn.com - JAKARTA--Pelatih Timnas Alfred Riedl memberikan sinyal bakal menggantikan posisi penjaga gawang utama dari Kurnia Meiga ke Anritany Ardhyasa.
Itu terlihat saat jumpa pers, tiba-tiba dia mengajak pemain Persija Jakarta itu dalam jumpa pers Jumat (2/12).
BACA JUGA: Jamin tak Ada Calo Tiket
Bisa menjadi benar dimainkan, bisa juga menjadi cara mengelabui musuh.
Tapi, nama biasanya pemain yang diajak dalam jumpa pers, adalah pemain yang inti di laga Sabtu (3/12) malam nanti.
BACA JUGA: Begini Cara Panpel Antisipasi Penumpukan Suporter Tak Bertiket di Stadion
Pemain seperti Andritany, menurut pelatih kiper Gatot, sudah tergaransi kemampuannya, penampilannya, komunikasi, koordinasi, dan penyelematannya lebih pas dibanding Meiga.
Apalagi, saat menahan imbang mereka 2-2 di Indonesia, Andritany tampil apik.
BACA JUGA: Layar Lebar di Sekitar Stadion Pakansari Terancam Gagal
"Saya sudah sarankan Andritany diturunkan karena beberapa pertimbangan. Tapi keputusan akhir ada di Riedl," tegasnya.
Bukan hanya di bawah mistar, Timnas juga mengubah komposisi pemain di lini belakang.
Dua bek tengah, sepertinya menjadi tempat Manahati Lestussen-Hansamu Yama.
Mereka adalah pemain-pemain yang matang, dan sudah pernah main bersama di Timnas sebelumnya.
Selain itu, karakter mereka yang juga punya kecepatan dibutuhkan, untuk meredam permainan kombinasi dan bola pendek cepat khas Vietnam. Manahati-Hansamu, matang untuk urusan ini.
Di fullback, dua gelandang Abduh Lestaluhu dan Benny Wahyudi di kanan, tak akan tergantikan.
Mereka masih mampu naik turun dengan baik, melakukan transisi.
Di tengah, Evan Dimas sempat tak memakai rompi beberapa kali, rompi ini adalah tanda bagi pemain yang akan diturunkan sebagai starter di laga fase grup lalu.
Penggantinya, di setiap latihan yang mengenakan rompi, adalah Bayu Pradana.
Bayu memiliki karakter petarung. Beda dengan Evan yang lebih elegan, stylish.
Karena itu saat kehilangan bola, Bayu akan menempel dan merebut, beda dengan Evan yang lebih menunggu, dan menjaga sampai ruang passing pemain itu sempit.
Dia akan menemani Stefano Lilipaly yang selama ini menjadi andalan.
Pemain SC Telstar itu akan bedampingan dengan Andik Vermansah dan Rizky Pora yang ada di kanan dan kiri.
Di depan, duet anyar Ferdinand Sinaga- Boaz Salossa bakal memberikan pembuktiannya.
Riedl juga harus melihat bagaimana tim, akan tampil lebih maksimal, lebih hidup, dengan dua striker yang punya akurasi dan kecepatan.
Waspada Umpan Terobosan, Ajak Vietnam Main Rapat
Siapa yang bisa menguasai ruang antarlini, maka dia akan menjadi pemenang.
Gaya permainan pendek Vietnam, tak boleh dibiarkan terbuka dan diterapkan dengan nyaman.
Caranya, skuat Garuda harus memberikan pressing dan bermain tak lagi menunggu seperti sebelumnya.
Jarak lima meter antar pemain Vietnam, harus bisa dirusak, dengan terus menempel dan mendorong agar ruang itu menjadi sempit.
Sebaliknya, Indonesia harus bisa mengkombinasikan peluang. Tak hanya mengandalkan umpan silang mendatar, tapi memberikan variasi dengan bola-bola crossing tajam.
Ditambah, dua pemain sayap Rizky dan Andik yang memiliki akurasi shooting, sesekali harus mencoba sepakan jarak jauhnya.
Pemain di depan, harus siap-siap memanfaatkan bola rebound.
Memutus mata rantai ke lini depan memang cukup penting. Vu Van Tanh adalah pemain yang memiliki peran penting di tengah.
Untuk itu, Stefano atau Bayu harus bisa menghabisinya, sehingga suplai bola tajam ke depan tak lagi ada.
Kalau main sangat rapat, peluang Vietnam berkembang akan menipis, di sini Indonesia bisa balik muncul dengan mood booster dari penonton, menjadikan motivasi dan permainan berlipat. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Helipad Sudah Disiapkan untuk Pak Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi