Mengucapkan Umpatan saat Pidato, Prabowo Dianggap Gagal Tiru Jokowi

Minggu, 17 Desember 2023 – 09:37 WIB
Prabowo Subianto. Foto: M Fathra Nazrul Islam/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai pernyataan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto soal ‘ndasmu’ saat menghadiri Konsolidasi Partai Gerindra di JI EXPO, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (15/12) sangat memprihatinkan.

"Sindiran Prabowo terkait pertanyaan Anies Baswedan dalan debat hingga memunculkan ucapan 'ndas mu' ini saya kira sangat memprihatinkan," kata analis politik tersebut di Jakarta, Sabtu (16/12).

BACA JUGA: Prabowo Bilang Ndasmu Etik, Anies: Etika Itu Dimulai dari Kepala

Menurut Dedi, pernyataan Prabowo 'ndasmu etik' yang beredar melalui video itu menunjukan dia tak layak dipilih di Pilpres 2024.  Dia mengatakan banyak ucapan Prabowo yang blunder.

"Prabowo bahkan dengan banyak rangkaian ekspresi sikap layak untuk masuk dalam kategori tokoh untuk seharusnya dihindari untuk dipilih," ungkapnya.

BACA JUGA: Prabowo Mengumpat Ndasmu Berkali-kali, Ada Masalah dengan Watak Asli?

Dia menilai adanya pernyataan itu justru merugikan Prabowo sendiri. Sebab, jika dilihat dari skema politik Jawa, pernyataan “ndasmu” tersebut sangat sensitif terlebih bagi para pemilih di Pulau Jawa. 

Sikap menteri pertahanan itu dianggap makin jauh dengan gaya politik Presiden Jokowi.

BACA JUGA: Tanggapi Ucapan “Ndasmu” Prabowo, Sudirman Said: Lecehkan Aspek Etik

"Kalau beberapa waktu lalu Prabowo berupaya menjadi atau meretifikasi Jokowi, saya kira sifat dan ucapan Prabowo sangat jauh sekali dengan apa yang ditunjukan oleh Jokowi selama ini," tuturnya.

Dia menambahkan Prabowo bukan sekali melontarkan dan mengekspresikan sikap yang kurang pantas, terlebih sebagai tokoh senior bangsa ini.  Meski beralasan itu hanya candaan, tetapi menurutnya, hal itu tidak tepat dilakukan Prabowo.

"Prabowo memiliki masalah tata kelola emosi, pemilih bisa makin khawatir dengan cara memimpin Prabowo jika demikian," ujarnya.

Prabowo dianggap berpotensi gagal menggaet suara mayoritas di Pulau Jawa. Justru hal tersebut bisa menguntungkan secara elektoral ke kompetitornya capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan capres nomor 1 Anies Baswedan.

"Bahkan imbasnya Prabowo bukan tidak mungkin bisa gagal mendapatkan suara mayoritas di Pulau Jawa dan ini bisa saja menjadi pertarungan antara Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Meskipun dalam berbagai skema pemilih Prabowo itu relevansinya dengan pemilih Ganjar," imbuhnya. (flo/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler