Menhan Tegaskan 500 WNI dari Suriah Harus Diawasi

Selasa, 15 Mei 2018 – 15:36 WIB
Ilustrasi paspor. Foto: Radar Tarakan/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryazudu menyatakan pemerintah tetap mewaspadai kembalinya sekitar 500 warga negara Indonesia (WNI) yang dideportasi dari Suriah.

Pemantauan terhadap ratusan WNI tersebut, menurutnya, harus dilakukan oleh semua pihak. Tidak hanya kepolisian. 

BACA JUGA: 500 WNI dari Suriah Harus Lewati BNPT dan Diawasi Kesbangpol

"Harus dipantau. Polisi, tentara, saya yang di Kemhan mantau juga. Harus waspada," tegas Ryamizard di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (15/5).

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini menyebutkan semua upaya harus dikerahkan untuk mengantisipasi aksi teror.

BACA JUGA: Israel dan Saudi Gatal Pengin Terlibat Perang Syria

Sebab, tindakan bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya dilakukan oleh generasi ketiga teroris. Patut dicurigai juga yang baru kembali dari Suriah.

Generasi pertama adalah yang meledakkan gedung World Trade Center di Amerika Serikat, dan generasi keduanya Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS). 

BACA JUGA: Parlemen Kompak Desak Trump Pertahankan Pasukan di Syria

"Kan sudah saya bilang, sekarang generasi ketiga, siapa itu? Yang sekarang-sekarang pulang (dari Suriah)," sebut dia. 

Karena itu, katanya, pemerintah harus waspada. Termasuk seluruh lapisan masyarakat bersama-sama mengawasi.

"Bila perlu hansip, segala macam, orang-orang dilibatkan semua. Kan negara kita. Bangsa ini harus aman, rakyat harus senang, kalau didiamkan saja sama tentara dan lain-lain kan nanti gak tenang," pungkasnya.(fat/jpnn)

 

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ssst, Rusia Diam-Diam Kirim Senjata Penghalau Misil ke Syria


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler