jpnn.com - JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono melakukan teleconference dengan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Ahmad Diran untuk membahas konsep bela negaraDemi sukses dan amannya teleconference yang digelar Selasa (26/8) antara Depdagri di Jakarta dengan Palangkaraya, Kalteng itu, sinyal telepon seluler (ponsel) di Depdagri pun harus diacak (jammed).
Dengan menggunakan fasilitas milik Pusat Data dan Informasi Depdagri (Pusdatin) Depdagri, jalannya teleconference dipandu oleh pengajar dari FISIP UI Imam B Prasodjo itu
BACA JUGA: Bambang Soeroso Ketua Kelompok DPD di MPR
Menhan yang didampingi Sekjen Depdagri Diah Anggraeni dan Kapusdatin Depdagri Budi AntoroHanya saja, teleconference selama kurang lebih 30 menit tersebut itu sempat membuat para pengguna ponsel terkejut karena tiba-tiba segala merek maupun jenis ponsel dan operator tidak dapat digunakan
BACA JUGA: Agus Condro Makin Berani
Usut-punya usut, ternyata Pusdatin Depdagri memasang alat pengacak sinyal ponsel.Menurut salah satu staf di Pusdatin, untuk mengacak sinyal ponsel digunakan dua alat khusus yang masing-masing digunakan untuk mengacak sinyal ponsel GSM dan CDMA.
Sayangnya, kecanggihan tekhnologi untuk teleconference sempat terhenti selama lima menit karena peralatan yang digunakan kurang berfungsi optimal akibat daya listrik yang digunakan tidak cukup kuat
Yang pasti, teleconference bisa bermanfaat agar pejabat daerah tidak terlalu sering ke Jakarta hanya untuk rapat yang belum tentu hasilnya jelas
BACA JUGA: Agus Condro Akhirnya Datangi KPK
"Kalau rapat seperti ini malah eektif dan tak pelu keluar duit untuk SPPD (surat perintah perjalanan dinas)," ulas Imam Prasodjo.(ara/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dede Manusia Pohon Keluar RS
Redaktur : Tim Redaksi