Menhub Ajak Masyarakat Teladani Nabi Muhammad SAW

Selasa, 20 November 2018 – 20:46 WIB
Menhub Budi Karya usai menghadiri acara Maulid Nabi di Masjid Jami' Khairul Huda, Meruya Selatan Jakarta Barat. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengajak masyarakat untuk meneladani Nabi Muhammad SAW dan bersama-sama bersyukur dalam peringatan Maulid Nabi.

"Nabi membawa masyarakat pada zamannya bangkit dari zaman jahiliyah. Dan Allah mengutus Nabi Muhammad untuk memerangi jahiliyah," kata Menhub Budi Karya Sumadi usai menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Jami' Khairul Huda, Meruya Selatan Jakarta Barat, Selasa (20/11).

BACA JUGA: Spirit Maulid Nabi, Menag: Mari Beragama dengan Cinta Sesama

Menhub mengatakan, dalam memimpin Kementerian Perhubungan dirinya selalu meneladani sifat Nabi. Meski tidak sempurna, namun itu perlu dilakukan. "Saya juga mengajak kepada masyarakat untuk meniru keteladanan Nabi Muhammad dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.

Memperingati Maulid Nabi, kata Menhub, adalah untuk meneladani kehidupan, ajaran-ajaran, dan seluruh konsepsi agama yang dibawanya. Selanjutnya adalah untuk menjalankan petunjuk-petunjuk dari kitab suci yang diturunkan Allah SWT.

BACA JUGA: Soal Ini, Arie Untung Terinspirasi Kesultanan Osmani

"Inti sifat yang harus diteladani dari sifat Nabi Muhammad SAW adalah ada empat, yaitu sidik, amanah, fatanah, dan tablig. Sidik artinya benar atau jujur, amanah artinya bisa dipercaya, fatanah artinya cerdas, dan tablig artinya menyeru kepada kebaikan," ungkap mantan Dirut Angkas Pura II ini.

Keteladanan Nabi dalam konteks sehari-hari dan zaman sekarang, tegas Menhub, adalah bahwa harus sidik atau jujur dalam kehidupan kita sehari-hari, tidak boleh berdusta dengan segala bentuknya, termasuk melakukan kecurangan dalam perdagangan dan korupsi. "Tidak boleh hanya kata-kata manis tetapi perbuatan berbeda dengan ucapan," jelasnya.

BACA JUGA: Makna Maulid Nabi Muhammad SAW menurut Ustaz Solmed

Menhub menambahkan, hal lain yang perlu diteladani dari Nabi adalah selalu merangkul semua kalangan, kelompok, suku, kepercayaan/agama, dan perbedaan lainnya pada saat beliau beliau memerintah sebagai kepala negara sekaligus pemimpin agama Islam. Pada konteks masa kini hal tersebutlah yang disebut sebagai sifat toleransi dan mengayomi.

"Jika sifat-sifat mulia tersebut menjadi acuan kita dalam kehidupan sehari-hari dan Alquran sebagai pedoman kita, maka niscaya kita juga sedang melakukan dakwah meneruskan tugas Nabi Muhammad pada 1440 tahun lalu itu," tukasnya.

 

Sebelum memperingati Maulid Nabi, Menhub sempat melakukan istigasah untuk keselamatan bangsa dan keselamatan penerbangan Indonesia. "Semoga doa ini akan terus membawa kebaikan bagi kami dalam membangun bangsa. Dan apa yang sudah saya berikan bisa bermanfaat bagi masyarakat Indonesia," tandasnya. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jadikan Nabi Muhammad Teladan Berpolitik


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler