jpnn.com, BOGOR - Untuk mengantisipasi terjadinya kepadatan di kawasan Puncak, Bogor sebelum hingga sesudah Lebaran, sejumlah rekayasa lalu lintas akan diterapkan.
Sejumlah rekayasa lalu lintas yang dilakukan seperti pemberlakuan ganjil genap, contraflow, one way, maupun pembatasan kendaraan tiga sumbu atau lebih.
BACA JUGA: Anggota KKB Merayap Masuk ke Pos TNI, Ada yang Bersenjata Api
“Pada H-1, sampai dengan beberapa hari setelah Lebaran diprediksi kawasan Puncak akan sangat ramai,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi seusai mengecek kesiapan pengaturan lalu lintas di Simpang Gadog, Bogor, Kamis.
Menhub mengatakan penerapan dari rekayasa lalin ini akan ditentukan dari diskresi oleh pihak kepolisian.
BACA JUGA: Imigran Bebas ke Puncak Bogor, Sekarang Sudah 1.690 Orang, Ade Yasin Angkat Tangan
“Selalu ada berita macet di Kawasan Puncak. Dengan adanya rekayasa ini diharapkan lalu lintas bisa lebih terkendali,” ujarnya.
Menhub mengapresiasi Kepolisian Resor Bogor yang telah mempersiapkan jalur alternatif pada masa mudik Lebaran tahun ini.
Sementara itu, Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri Brigjen Aan Suhanan menyebut pihaknya telah mempersiapkan sejumlah skema rekayasa lalu lintas di Kawasan Puncak, Bogor.
Sejumlah skema tersebut diantaranya contraflow, ganjil genap, hingga pengalihan arus ke jalur alternatif.
"Di jalur alternatif sudah ada petunjuk sehingga betul tidak ada pilihan lain pada saat tanggal genap hanya mobil genap saja yang dapat melewati jalur Puncak ini. Jadi secara keseluruhan sudah siap tinggal nanti masyarakat bisa tersosialisasikan tentang rekayasa lalu lintas yang akan dilakukan di kawasan wisata Puncak," kata Aan.
Dia menambahkan terdapat sejumlah titik rawan kemacetan di kawasan Puncak, yaitu Restoran Cimory River Side, Pasar Cisarua, dan Taman Safari.
Turut hadir mendampingi Menhub, Direktur Utama Jasa Raharja Rivan Achmad Purwantono, Direktur Lalu Lintas Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Cucu Mulyana, dan sejumlah pejabat terkait lainnya. (antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti