Menhub Apresiasi Kerja sama 3 Negara Penjaga Pantai dalam Mengatasi Pencemaran Minyak di Laut

Rabu, 26 Juli 2023 – 16:12 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi saat meninjau pelabuhan. Foto: dok Kemenhub

jpnn.com, BALI - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ditjen Perhubungan Laut bersama dengan Penjaga Pantai Filipina (Philippines Coast Guard) dan Penjaga Pantai Jepang (Japan Coast Guard) menandatangani dokumen latihan bersama penanggulangan pencemaran minyak di laut, yang akan digelar pada 2024 di Bacolod, Filipina.

Penandatanganan dokumen dilakukan di Bali, pada Rabu (26/7) oleh Direktur KPLP, Rivolindo mewakili Indonesia,  Ketua Delegasi dari Philippine Coast Guard, Vice Admiral Robert Patrimonio mewakili Filipina dan Ketua Delegasi dari Japan Coast Guard, Capt. Sase Koichi, yang disaksikan langsung oleh Sekretaris Jenderal International Maritime Organization (IMO) terpilih, Arsenio Antonio Dominguez Velasco.

BACA JUGA: Semester I 2023, Gadai Tabungan Emas Pegadaian Capai Rp 410 Miliar

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Philippine Coast Guard dan Japan Coast Guard atas kerja sama yang telah terjalin baik selama bertahun-tahun sejak 1986.

Regional Marpolex juga merupakan bukti kepedulian Indonesia dengan berpartisipasi dan berbagi tanggung jawab untuk menjaga dan mendukung perlindungan lingkungan laut.

BACA JUGA: Kemenhub Kembali Raih WTP dari BPK, Sudah 10 Kali Berturut-turut

"Bagi Indonesia sebagai negara kepulauan, laut adalah kehidupan kita, laut adalah nafas kita, laut sangat penting bagi kita, bagi rakyat kita. Melindungi lingkungan laut kita tidak hanya bermanfaat bagi bangsa, tetapi juga masyarakat global," kata Budi Karya.

Latihan Penanggulangan Pencemaran Laut Regional didasarkan pada rencana jaringan tanggapan tumpahan minyak Sulu-Sulawesi pada 1981 dengan tujuan utama menguji dan mengevaluasi kemampuan cepat tanggap tumpahan minyak Republik Filipina, Republik Indonesia, khususnya selama tumpahan minyak besar yang terjadi di dekat atau di sepanjang garis pantai Filipina atau Indonesia.

BACA JUGA: Pesta KPR 2023, Summarecon Serpong Tawarkan Beragam Promo

Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Arif Toha, mengatakan Indonesia telah mengalami beberapa peristiwa tumpahan minyak yang tidak hanya memakan korban kerusakan lingkungan dan kerugian finansial tetapi juga nyawa manusia.

"Dan dari banyak pengalaman itu, kami belajar bahwa kunci keberhasilan operasi tanggap tumpahan minyak adalah koordinasi dan kerja sama," tutur Arif.

Oleh karena itu, Indonesia berharap kerja sama antara tiga negara ini akan semakin kuat di masa mendatang, karena mengemban tugas untuk memastikan lingkungan laut tetap terjaga dan menjadi warisan kita untuk generasi selanjutnya.

Kementerian Perhubungan menjadi penanggung jawab pelaksanaan kegiatan dan administrasi Pemerintah atau Maritime Administration pada Organisasi Maritim Internasional di bidang pelayaran (IMO), sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2022, tentang Kementerian Perhubungan.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler