jpnn.com, JAKARTA - Para pelaku di bidang kepelabuhanan diharapkan bisa membantu pemulihan ekonomi nasional yang terdampak pandemi.
Hal itu disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat Rakernas dan Webinar Nasional bertema 'Peran Pelabuhan Sebagai Katalisator Pemulihan Perekonomian Setelah Pandemi Covid 19'.
BACA JUGA: Pelaut dan Pekerja Pelabuhan Diharapkan Masuk Prioritas Vaksin Covid-19
Acara tersebut juga sekaligus memperingati HUT ke-6 Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI), Sabtu (20/2).
"Pelabuhan menjadi pengerak perekonomian nasional, karena sebagai titik simpul jaringan tranportasi laut dan sebagai pintu gerbang perdagangan. Kami berharap ABUPI membantu pemerintah di sektor maritim dengan meningkatkan fasilitas dan pelayanannya yang pada akhirnya dapat meningkatan perekonomian nasional," kata Budi.
BACA JUGA: Cinta Nissa Sabyan Begitu Besar kepada Ayus?
Pada 2020 di tengah kondisi pandemi Covid-19, kinerja pelabuhan terkena dampak yang cukup tajam.
Namun Budi menekankan, pemerintah terus berupaya memastikan kegiatan pelabuhan tidak terganggu untuk mendukung pergerakan perekonomian.
BACA JUGA: MS SLIM Buka Audisi Brand Ambassador, Jangan Sampai Ketinggalan!
Karena itu, dirinya mengajak semua stakeholder terkait di sektor maritim untuk tetap optimis dengan melakukan kolaborasi guna mempercepat pemulihan perekonomian nasional.
Budi juga mengajak pihak terkait dan stakeholder pelabuhan untuk bangkit bersama mengejar mimpi memiliki pelabuhan yang berdaya saing bisa terwujud.
Hal ini mengingatkan 66% wilayah RI adalah Laut. Oleh karenanya, Pelabuhan memegang peran peting untuk menumbuhkan perekonomian nasional.
“Meski sekarang ini kita masih menghadapi Pandemi Covid 19, kita harus tetap optimistis dan mesti ada kolaborasi berbagai kepentingan untuk mewujudkan layanan pelabuhan yang efektif dan transparan guna percepatan perekonomian nasional. Karena itu, kehadiran asosiasi seperti ABUPI cukup penting untuk memberikan pandangan dan masukan ke pemerintah,” katanya.
Di sisi lain, semua pihak harus menjamin pelabuhan yang aman dan efisien. Anggota ABUPI juga diharapkan dapat meningkatkan terus kompetensinya dalam meningkatkan kontribusi terhadap perekonomian nasional.
Sementara itu, Ketua Umum ABUPI Aulia Febrial Fatwa menuturkan memasuki masa pemulihan ekonomi pada 2021, sangat tidak mudah dan sangat berat.
Karena itu, diperlukan upaya lebih keras.
BACA JUGA: Benarkah Jeruk Nipis Ampuh untuk Mengatasi Panu?
"Upaya pemulihan perekonomian akan melalui proses yang panjang dalam pemulihan kehidupan masyarakat, peran pelabuhan menjadi sangat penting dan diperlukan adanya sinergitas di antara pemangku kepentingan, Kepelabuhanan, Pelayaran, Logistik, dan Pemerintah untuk memastikan operasional pelabuhan tidak terganggu, mengingat sebagian besar barang diangkut melalui jalur laut," katanya.
Febri juga mengaskan ABUPI mendukung program-program pemerintah di sektor maritim untuk memulihkan dan meningkatkan perekonomian nasional.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pembina ABUPI Carmelita Hartoto menjelaskan Presiden Joko Widodo, sejak awal pemerintahannya memiliki cita-cita besar mengembalikan kejayaan maritim.
BACA JUGA: Benarkah Helena Lim Seorang Apoteker? Begini Penjelasan Kombes Tubagus
Perhatiannya terhadap sektor maritim dan logistik sangat tinggi.
"Studi OECD menekankan bahwa peranan pelabuhan cukup besar bagi ekonomi nasional. Pembangunan fasilitas infrastruktur pelabuhan akan berdampak pada penurunan biaya logistik. Dampak lanjutan dari bertambahnya fasilitas infrastruktur pelabuhan juga dapat meningkatkan PDB per kapita, dan penyerapan tenaga kerja," katanya.
Carmelita juga menegaskan bahwa pihaknya menyambut baik keberadaan Pelabuhan Patimban yang baru saja beroperasi.
"Kami akan terus mendorong aspek transparansi, dengan mengembangkan sistem booking online di angkutan kontainer. Pengguna jasa bisa dapat informasi harga, jadwal layanan, dan ruang muat kapal secara transparan," tutur dia.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy