Menhub BKS Berkomitmen Menjadikan Kendaraan Listrik Kebutuhan Massal

Minggu, 18 April 2021 – 20:01 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengupayakan kendaraan listrik menjadi kebutuhan massal di Indonesia. Foto: Kemenhub.

jpnn.com, BEKASI - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengupayakan kendaraan listrik menjadi kebutuhan massal di Indonesia.

Budi menyampaikan itu saat mengunjungi pameran kendaraan listrik di Stasiun KA Bekasi Timur, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (18/4).

BACA JUGA: Kunjungi Pameran IIMS 2021 Bersama Menperin, Bamsoet Dorong Percepatan Migrasi Kendaraan Listrik

Pameran itu digelar Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, bekerja sama dengan sejumlah perusahaan dan komunitas pegiat kendaraan listrik.

“Kami ingin kendaraan listrik ini bisa menjadi kebutuhan massal,” kata Budi.

BACA JUGA: Pengamat: Keterbatasan SPKLU Hambatan untuk Ekosistem Kendaraan Listrik

Dia menjelaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan telah mengamanatkan harus mengarah ke penggunaan kendaraan listrik.

Menurutnya, Kemenhub telah menindaklanjuti perpres tersebut dengan membuat sejumlah regulasi melalui Peraturan Menteri Perhubungan yang mengatur antara lain pengujian tipe fisik kendaraan bermotor listrik, kendaraan tertentu dengan menggunakan penggerak motor listrik, konversi sepeda motor dengan penggerak motor bakar menjadi sepeda motor listrik berbasis baterai.

BACA JUGA: Bamsoet: Presiden Jokowi Dukung IMI dan Instansi Lain Susun Peraturan Legalitas Kendaraan Modifikasi

Selain itu, ada pula sejumlah regulasi lainnya yang tengah disusun.

“Kami juga akan membuat peta jalan, yang mana pada 2030 ditargetkan kendaraan listrik sudah siginfikan digunakan oleh masyarakat banyak,” ucap Menhub Budi.

Dia mengungkapkan sejumlah upaya lain yang telah dilakukan yaitu mendorong penggunaan bus listrik melalui program Buy The Service (BTS) di beberapa kota seperti Bali, Surabaya, Bandung, Surabaya, dan Medan. Program BTS dilakukan dengan membeli layanan dengan subsidi 100 persen dari operator dengan standar pelayanan minimal yang telah ditetapkan.

Sebagai tahap awal, penggunaan transportasi ramah lingkungan ini akan dimanfaatkan untuk angkutan transportasi seperti Transjakarta maupun Damri dan sebagainya sebagai angkutan perkotaan. Selain bus, Kemenhub juga mendorong penggunaan kendaraan listrik pada kendaraan taksi dan sepeda motor.

“Kami juga telah berkoordinasi dengan menteri BUMN dan dirut PLN untuk membangun lebih banyak lagi titik-titik stasiun pengisian kendaraan listrik berbasis baterai,” tutur Budi.

Kemudian, Menhub dan jajaran eselon I di lingkungan Kemenhub juga sudah menggunakan kendaraan listrik sebagai kendaraan kedinasan.

Budi mendorong kementerian dan lembaga lain juga menggunakan kendaraan listrik agar penggunaannya makin masif.

Dengan mengurangi BBM yang makin lama produksinya terus menurun, sementara permintaan terus meningkat, diharapkan penggunaan kendaraan listrik menjadi pilihan masyarakat, yang ramah lingkungan dan dapat meningkatkan kualitas udara di Indonesia.

Dalam tinjauannya menuju ke pameran kendaraan listrik di Stasiun Bekasi Timur, Menhub Budi berangkat menggunakan KRL dari Stasiun Jatinegara.

Dia berharap, ke depannya masyarakat bisa memanfaatkan integrasi antarmoda antara moda transportasi massal seperti KRL, LRT, MRT dan lain-lain, dengan menggunakan kendaraan listrik sebagai feeder.

Setibanya di Stasiun Bekasi Timur, Menhub Budi mengunjungi pameran kendaraan listrik dari berbagai merek, termasuk buatan dalam negeri.

Dia sempat menjajal sepeda motor listrik buatan UMKM dalam negeri bermerek E-mostra keliling stasiun.

Menhub Budi mendorong produk dalam negeri ini bisa maju dan bisa dipasarkan dalam jumlah yang banyak.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi, Dirjen Perkeretaapian Zulfikri, Kepala BPTJ Polana B. Pramesti, Dirut PT KAI Didiek Hartantyo, dan jajaran di lingkungan Kemenhub. (*/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler