Menhub Budi: Kereta Cepat Whoosh jadi Buah Bibir di ASEAN bahkan Eropa

Selasa, 03 September 2024 – 12:35 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi foto bersama Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Didiek Hartantyo, dan para delegasi dalam kegiatan ASEAN Railway CEO’s Conference (ARCEOs’ Conference) ke-44 di Hotel Pullman, Kota Bandung, Selasa (3/9/2024). Foto: Nur Fidhiah Shabrina/JPNN.com

jpnn.com - BANDUNG - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa kehadiran Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh telah menjadi perbincangan di antara negara-negara anggota ASEAN.

“Kita tahu bersama kebanggaan kita kereta cepat Whoosh itu menjadi buah bibir bukan di tanah air saja, tetapi di ASEAN bahkan di Eropa,” kata Menhub Budi saat menghadiri ASEAN Railway CEO’s Conference (ARCEOs’ Conference) ke-44 di Hotel Pullman, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (3/9).

BACA JUGA: Begini Kesiapan KAI Logistik jadi Tuan Rumah Event ASEAN Railway CEOs Conference

“Menceritakan bagaimana Whoosh itu sukses dengan kecepatan, dengan kerapihan dan sebagainya, tentu ini menjadi tugas kita untuk me-manage dengan baik,” ungkapnya.

Menhub Budi mengatakan konferensi ini mengumpulkan delapan operator kereta se-Asia Tenggara, yakni Keretapi Tanah Melayu (Malaysia), Vietnam Railways (Vietnam), Ministry of Public Works and Transport (Kamboja).

BACA JUGA: KCIC Beri Diskon Spesial Tiket Kereta Cepat Whoosh, Sudah Bisa Dibeli

Kemudian, Lao National Railways (Laos), Philippne National Railways (Filipina), Myanmar Railways (Myanmar), State Railways of Thailand (Thailand), dan PT Kereta Api Indonesia (Indonesia). 

“Kami mengajak para negara ASEAN untuk bersama-sama mengembangkan angkutan massal perkotaan khususnya yang berbasis rel,” kata Budi dalam konferensi pers.

BACA JUGA: Jumlah Penumpang Whoosh Tembus 4,2 juta

Dia mengatakan transportasi massal mulai diminati masyarakat di kota-kota besar, seperti Jakarta.

Menurut Budi, meskipun penggunaan transportasi massal di Indonesia belum maksimal, menggunakan transportasi berbasis rel, seperti MRT, LRT, dan kereta cepat, sudah menjadi gaya hidup.

“Kota-kota besar di Indonesia itu masih belum maksimal menggunakan angkutan massal. Jakarta, banyak yang senang, tetapi belum maksimal, oleh karenanya ini PR buat kita untuk mengembangkan,” ungkapnya.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa keberhasilan LRT dan MRT di wilayah Jabodebek akan coba dilanjutkan di beberapa daerah lain. Begitu pula dengan rencana Autonomous Rail Transit (ART) di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menambahkan di wilayah Bandung Raya juga akan dimulai peningkatan kualitas kereta api dengan elektrifikasi lintasan.

“Kami pastikan akan ada peningkatan kualitas kereta api. Insyaallah bulan November informasinya akan ada elektrifikasi persinyalan bertahap, ya. Mudah-mudahan akan jadi awal peningkatan kualitas dari commuter line di Bandung,” katanya.

Dia berharap dengan kemudahan transportasi Jakarta-Bandung, maka kian banyak wisatawan yang berlibur ke wilayah Jawa Barat.

“Kami harap seluruh delegasi nanti akan lebih banyak tinggal di Kota Bandung untuk lebih santai dan menghabiskan uangnya lebih banyak di Bandung,” ungkap Bey. (mcr27/jpnn)


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler