jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan forum group discussion (FGD) tentang evaluasi arus mudik dan arus balik 2019 di Tegal, Jawa Tengah, Minggu (9/6) kemarin.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Menteri PUPR Basuki Hadi Moeljono, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Perwakilan dari Korlantas Polri, Pengamat Transportasi dan Kebijakan Publik Agus Pambagio.
BACA JUGA: Ini Alasan Ucie Sucita Wajib Mudik Setiap Tahun
Budi menuturkan, meski arus mudik hingga H+3 ini sudah cukup baik, namun pemerintah masih mempunyai tugas untuk tetap memperhatikan kota-kota di sepanjang jalan tol pantura agar perekonomiannya tetap hidup.
Menurutnya hal tersebut yang masih dicarikan formula terbaik agar masyarakat tertarik singgah ke kota terdekat dibandingkan harus berhenti di bahu jalan tol dan membuang sampah sembarangan.
BACA JUGA: Amankan Mudik 2019, Polri Lakukan Digitalisasi Operasi Ketupat
"Untuk tahun depan kami akan berupaya membuat kota-kota di sepanjang jalan tol ini lebih berdaya, lebih memiliki daya tarik secara konkrit juga kegiatan yang atraktif dan kegiatan rekreasi yang lebih kreatif, sehingga membuat daya tarik kota-kota tersebut," beber Budi.
Awal mudik ini Kementerian Perhubungan sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk singgah ke kota-kota di sepanjang jalan tol utara. Tujuannya agar perekonomian di kota-kota tersebut bisa terus berputar dan berkembang.
BACA JUGA: Libur Lebaran, Dua Menteri Pilih Pantau Puncak Arus Balik
"Kami memang memberikan tips bagi masyarakat yang mudik kalau berhenti itu jangan di bahu jalan, tapi di toko atau warung makan di kota sekitar sambil beli oleh-oleh. Itu bisa menjadi keberhasilan untuk masyarakat beli oleh-oleh sehingga ekonomi kota Brebes dan lainnya meningkat," tandas Budi.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ratusan Ribu Orang Mudik Gunakan Kapal Laut
Redaktur & Reporter : Yessy