jpnn.com - KETAPANG – Seorang wanita meninggal dunia setelah melakukan hubungan intim dengan pasangannya di Jalan Gatot Subroto Desa Payak Kumang Kecamatan Delta Pawan, Rabu (23/4).
Sebelum berhubungan badan, wanita berusia 32 tahun itu melakukan pesta miras bersama ketiga rekannya di kos-kosan tersebut.
BACA JUGA: Tiap Bulan, Penderita HIV-AIDS di Manado Bertambah
Teman kencan korban yang juga merupakan saksi mata, Agus (27), mengatakan, sebelum korban meninggal dunia, dari mulut korban mengeluarkan buih yang disertai kejang-kejang. Ia yang berada satu kamar dengan korban mengaku tidak mengetahui apa penyebab pasti kematian Iin.
Ia hanya mengaku, kalau sebelum korban meinggal dunia sempat melakukan pesta miras bersama tiga rekannya termasuk ia sendiri.
BACA JUGA: Oknum Polisi Cabuli Bocah 7 Tahun
"Kita ke sini (kos tempat kejadian; red) berempat diajak almarhum sekitar pukul 22.30 WIB. Kemudian di dalam kamar kita berempat minum bir empat botol sampai malam sekitar pukul 02.30 pagi," katanya, kemarin (23/4).
Usai melakukan pesta miras, sekitar pukul 03.00 WIB, kedua teman korban cewek dan cowok tersebut meninggalkan kos-kosan tersebut.
BACA JUGA: Buat Kebijakan Sendiri, Bupati Sumba Barat Tersangka
Setelah itu, keduanya langsung berhubungan intim meskipun Agus mengaku masih baru mengenal korban. Setelah berhubungan itu lah korban mengalami kejang-kejang dan mengeluarkan busa dari mulutnya.
"Setelah berhubungan saya duduk di kasur dan almarhum keluar kamar. Sebelum keluar almarhum mengambil tas yang berisi bermacam-macam barang. Kemudian dia masuk lagi dan baring. Tapi tak lama kemudian dia kejang-kejang dan keluar pupuk (busa; red) dari mulutnya," tuturnya.
Awalnya ia berusaha membantu korban dengan mengusapkan minyak angin ke kepala korban. "Saya ingin minta bantuan tapi sudah subuh. Kemudian saya menemukan minyak angin langsung saya gosokkan pada almarhum dan terlihat kondisinya lebih baik. Namun pupuk atau buih dari mulut almarhum tetap terus keluar," ujarnya.
Di dalam kamar korban, Agus mengaku melihat ada bungkusan berisi serbuk yang ia tidak tahu benda apa tersebut. Serta pil KB beberapa keping dan yang sudah terbuka sekitar lima butir.
"Oleh karena itu, saya pergi ke rumah sakit memanggil ambulan untuk memabwanya. Saya menolong dan membawanya ke rumah sakit sendiri," lanjutnya.
Penghuni kos-kosan lainnya, Nur, mengaku kalau korban tersebut baru satu bulan lebih menempati kos-kosan tersebut.
"Kami baru masuk sekitar 4 bulan lalu. Kalau dia baru 1 bulan lebih. Dia memang jarang ngumpul-ngumpul bersama kami. Dia balik kerja malam. Habis itu mandi kemas-kemas lalu pergi lagi. Katanya kerja di toko baju di Sepakat. Kita pun tidak tau pasti," kata Nur, kemarin (23/4).
Sementara pemilik rumah kos, Herlina (48), juga membenarkan kalau korban baru menempati kamar kos tersebut sebulan yang lalu.
"Keseharian jarang ketemu karena die balik sore, karena kerja toko. Kemarin pun bayar kos dia nitip ke si Nur. Saya bertemu dengan dia pun pas dia pertama kali masuk kos kesini," katanya.
Kapolres Ketapang, AKBP Ary Wahyu Widijananto melalui Kasat Reskrim, AKP Oloan Sihaan, mengatakan, dari hasil visum, belum ditemukan tanda-tanda kekarasan di tubuh korban.
"Ternyata korban memiliki suami. Bahkan, suaminya datang kerumah sakit. Hanya dia tak mau diautopsi dan langsung dibawa ke Sukadana. Sekarang masih dalam penyelidikan," kata Oloan.
Di tempat kos-kosan korban, polisi menemukan kendraan milik korban, tas, HP, perlengkapan pribadi, dompet, kotak makanan yang msih terkait di motor, beberapa botol bir, minuman suplemen dan serbuk putih, serta beberapa pil KB. (afi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sumbar Layak Dijuluki Supermarket Bencana
Redaktur : Tim Redaksi