Meninggi, Warga Enggan Mengungsi

Senin, 16 Januari 2012 – 06:47 WIB

GABUS - Hujan yang masih mengguyur membuat banjir di Kabupaten Pati semakin meninggi. Meski mengalami kenaikan debit air, kondisi itu tidak membuat korban banjir di Dukuh Biteng, Desa Banjarsari, Kecamatan Gabus mengungsi. Berbeda dengan sebagian warga Dukuh Penggingwangi, Desa Kasihan, Kecamatan Sukolilo, mereka Sabtu (14/1) lalu telah mengungsi di tempat pengungsian.

Warga Dukuh Biteng ini lebih memilih bertahan di dalam rumahnya. Seperti halnya yang dilakukan Lasimin, salah satu korban banjir di Dukuh Biteng. Dia mengatakan, selama dua hari ini air yang masuk ke dalam rumahnya semakin bertambah. Ketinggian genangan itu mencapai 100 centimeter sampai mencapai pusar orang dewasa.

"Sebelumnya ketinggian air banjir hanya sekitar 50 centimeter. Akan tetapi, saat ini ketinggian air banjir bisa mencapai 1,5 meter," terangnya saat ditemui kemarin (15/1).

Bencana tersebut, lanjutnya, disebabkn meluapnya Sungai Juwana. Padahal, sebagian sungai tersebut telah normalisasi sejak 2010 lalu. Namun, normalisasi yang belum menyeluruh ini membuat bencana banjir terulang lagi.

"Kami berharap pengerukan alur sungai bisa dituntaskan dengan segera. Akibat luapan sungai, bukan hanya rumah kami yang terendam air, akan tetapi area pesawahan juga terendam dan membuat kami gagal panen. Selain itu, kami juga kami tidak bisa bekerja sebagamana semestinya," paparnya.

Masyarakat yang masih tinggal di rumah itu, imbuhnya, bila keluar rumah harus menggunakan jukung (perahu kecil). Namun, bagi warga yang tidak memiliki jukung, mereka terpaksa harus menerobos banjir.

Marzuki, salah satu perangkat desa setempat menambahkan, daerahnya sudah ketiga kali kebanjiran dalam beberapa bulan terakhir. Banjir yang terjadi kali ini lebih besar daripada banjir yang sebelumnya.

Warga, imbuhnya, lebih memilih berada di dalam rumah dan membuat ranggon (rumah panggung dalam rumah) untuk tinggal. Sebagian warga juga telah meninggikan pondasi rumah, sehingga air yang masuk ke dalam rumah tidak begitu tinggi. "Perekonomian warga mati total. Mereka tak bisa melakukan aktivitas seperti biasa karena banjir," ungkapnya. (sya/ris)


BACA ARTIKEL LAINNYA... DPRD Kobar Pertahankan Perda Miras


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler