Meningkatkan Perekonomian Warga, Sukarelawan Ganjar Gelar Pelatihan Membuat Lele Asap

Selasa, 21 November 2023 – 23:59 WIB
Pelatihan membuat ikan lele asap yang dilakukan Wong Kito Dewe di Desa Tanjung Tiga, Kecamatan Rantau Bayur, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Selasa (21/11). Foto: Dokumentasi Wong Kito Dewe

jpnn.com - JAKARTA - Sukarelawan Ganjar Pranowo, Wong Kito Dewe, menggelar pelatihan membuat ikan lele asap di Desa Tanjung Tiga, Kecamatan Rantau Bayur, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Selasa (21/11).

Korda Wong Kito Dewe Banyuasin Indra Kasuma mengatakan lele asap bisa menjadi peluang usaha yang cukup menguntungkan bagi warga Desa Tanjung Tiga.

BACA JUGA: Ganjar Dapat Sambutan Meriah dari Tokoh Adat hingga Masyarakat Papua

"Sebab, kami tahu di Banyuasin tepatnya penghasil ikan dan mayoritas warganya nelayan. Jadi, kami manfaatkan dengan adanya hasil bumi berupa ikan kita manfaatkan atau kita kelola dengan harga jual yang lebih tinggi," ujar Indra dalam keterangan pers Wong Kito Dewe, Selasa (21/11).

Indra menjelaskan bahwa cara pembuatan ikan lele asap sangat mudah dan tanpa mencampurkan tambahan bahan apa pun.

BACA JUGA: Mak Ganjar Ajak Warga Bercocok Tanam dan Bagikan Bibit Pohon Mangga

Menurutnya, harga ikan lele di Sumatera Selatan cukup murah dan pasokan yang gampang ditemukan sehingga Wong Kito Dewe membuat pelatihan membuat pangan asap itu.

Indra mengatakan para nelayan bisa meraup cuan dari lele dengan harga jual yang tinggi setelah diolah menjadi ikan asap. 

BACA JUGA: Eks Ketua Wantim NasDem Mendukung Ganjar-Mahfud Berdasar Rekam Jejak

Dia menuturkan harga satu kilogram ikan asap bisa Rp 250 ribu atau empat kali lipat dibandingkan ikan lele segar dengan berat yang sama, yakni Rp 25 ribu. 

"Harapan kami dengan adanya pelatihan ini masyarakat di sini terbantu dengan pengelolaan ikan asap ini sehingga perekonomiannya meningkat, pendapatan wilayahnya juga meningkat," kata Indra. 

Indra berharap ke depannya ikan lele asap ini bisa dijadikan sebagai oleh-oleh khas Banyuasin yang dapat dijual ke pasaran luas, tidak hanya di daerah Palembang maupun Sumsel, tetapi ke kancah nasional. 

"Di wilayah ini belum banyak dijadikan oleh-oleh, tetapi kami menjual ke daerah lain yang ikannya tidak terlalu banyak, mereka beli dari sini dijual jadi oleh-oleh karena di sana desa wisata," kata Indra. (ast/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler