Menjelang Pendaftaran PPPK 2024 Gelombang 2 Makin Banyak Masalah, Honorer Tendik Meratap

Senin, 28 Oktober 2024 – 15:30 WIB
Pendaftaran PPPK 2024 gelombang pertama ditutup 20 Oktober. Ilustrasi: ANTARA FOTO/ Nova Wahyudi

jpnn.com, JAKARTA - Pendaftaran PPPK 2024 gelombang kedua akan dibuka pada 17 November mendatang. 

Namun, masih banyak masalah yang mencuat terkait dengan calon pelamar. 

BACA JUGA: Persaingan Keras Formasi Tenaga Teknis PPPK 2024, Guru Honorer Paling Lega, Ada Datanya

Ketua umum Forum Tenaga kependidikan Solidaritas Nasional Wiyatabakti Indonesia (SNWI) Renny mengungkapkan, banyak honorer yang tidak diperhatikan pemerintah daerah. 

Di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) contohnya, tidak ada satu pun yang masuk dalam database BKN 2022.

BACA JUGA: Kasus Supriyani Guru Honorer Ikut PPPK 2024, Pak Halim: Yang Omong Menteri

"Banyak honorer yang tidak masuk pendataan Badan Kepegawaian Negara (BKN), padahal mereka itu bukan pekerja baru, tetapi sudah bertahun-tahun. Akibatnya mereka tidak bisa ikut pendaftaran PPPK 2024 gelombang pertama," kata Renny kepada JPNN, Senin (28/10). 

Renny berharap Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Rini Widyantini untuk memperhatikan masalah honorer tendik khususnya di Kalbar. 

Mereka harus diberikan prioritas dalam pendaftaran PPPK 2024 gelombang kedua. Seperti yang dibilang pendahulunya Azwar Anas.

"Pak Azwar Anas mengatakan bahwa perekrutan ASN ini sekaligus mendata teman-teman honorer, " sambungnya. 

Dia menegaskan bagaimana honorer tendik Kalbar bisa ikut pendaftaran PPPK 2024 gelombang kedua bila Pemdanya tidak membuka rekrutmen. 

Renny berharap MenPAN-RB Rini bisa lebih memperhatikan honorer tendik. Itu karena formasi tendik di daerah hampir semuanya tidak ada. 

"Teman-teman tendik banyak yang melamar di OPD lain dan dengan sangat terpaksa harus down grade ijazah," ucapnya. 

Renny berharap seluruh pemda di Indonesia membuka pendaftaran PPPK 2024 agar honorer yang tidak bisa mendaftar pada gelombang pertama bisa terakomodasi. (esy/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler