jpnn.com, MEDAN - Menjelang bergulirnya putaran kedua Liga 2 musim 2023/2024, manajemen PSMS Medan mencoret atau memutus kontrak lima pemain dari skuad kebanggaan masyarakat Kota Medan itu.
Kelima pemain yang dicoret dampak dari evaluasi yang dilakukan oleh manajemen dan pelatih ialah Defri Riski, Andri Muladi, Yudha Riski Irawan, Putra Chaniago, dan Dwi Andika Cakra Yudha. Mereka juga sudah pamit kepada tim pelatih dan manajemen sejak Jumat (27/10).
BACA JUGA: PSMS Medan Datangkan Guntur Triaji Menjelang Putaran Kedua
Menanggapi pemutusan kontrak sejumlah pemain tersebut, pelatih PSMS Medan Miftahudin Mukson menyebutkan keluar masuknya pemain di tim sepak bola merupakan hal yang wajar dan merupakan konsekuensi dari evaluasi.
"Pemain dan pelatih keluar masuk tim itu wajar dan biasa saja, semua adalah bagian dari hasil evaluasi. Itu juga merupakan bagian dari kebutuhan tim untuk menjadi lebih baik," ujar Miftahudin di Medan, Sabtu.
BACA JUGA: Imbang 2-2 Lawan Sriwijaya FC, Pelatih PSMS Kecewa
Hal yang sama juga disampaikan Direktur Utama (Dirut) PT Kinantan Medan Indonesia (KMI) Arifuddin Maulana Basri yang menyebutkan pencoretan pemain PSMS dilakukan setelah tim pelatih melakukan evaluasi.
"Evaluasi dari staf pelatih, lalu berkoordinasi dengan seluruh pihak termasuk direktur teknik dan semua perangkat tim. Yang dicoret bukan berarti pemain tersebut jelek, tetapi memang bukan pemain yang kita butuhkan untuk tim ini," ujarnya.
BACA JUGA: Putus Sama Persebaya, Alwi Slamat Kini Berlabuh ke Klub Liga 2
Menurutnya, pemutusan kontrak pemain tersebut sengaja dilakukan secepatnya agar pemain yang terkena dampak evaluasi bisa segera mendapatkan klub baru.
Selain itu, lanjut dia, PSMS Medan yang tetap menargetkan untuk meraih tiket ke Liga 1 musim depan perlu melakukan penyegaran dengan memasukkan sejumlah pemain baru.
"Kami ganti suasana. Kenapa segera diumumkan, biar mereka dapat klub baru daripada menunggu terlalu lama. Hal ini biasa di dalam sepak bola, evaluasi merupakan bagian yang wajar dalam tim," ungkapnya. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP Singgung soal Etika Gibran bin Jokowi, Ada Kalimat Pembangkangan, Menusuk, Nih
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti