jpnn.com, JAKARTA - Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya Jakarta terus melakukan perubahan dan mengikuti perkembangan zaman untuk menghasilkan generasi muda yang berkualitas.
Hal itu diimplementasikan melalui peluncuran website baru di Kampus I Semanggi, Unika Atma Jaya, Kamis, (27/10).
BACA JUGA: Rektor Unika Atma Jaya Sebut Nilai dalam Pancasila Sudah Sangat Jelas
Sejalan dengan peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober tahun ini, Unika Atma Jaya berkomitmen membentuk pemuda berkualitas, berintegritas, dan memiliki jati diri ke-Indonesiaan.
Transformasi digital menjadi pilihan yang tidak terelakkan untuk memberikan semangat baru bagi kampus salah satunya dengan terus memperbarui platform digital yang ada.
BACA JUGA: Hebohnya Atma Jaya Run 2022, Ada The Changcuters, Banjir Donasi BeasiswaÂ
Rektor Unika Atma Jaya, Dr. Agustinus Prasetyantoko mengatakan dunia sedang mengalami disrupsi ganda yang didorong oleh inovasi teknologi.
Selain itu juga kemunculan pandemi global Covid-19 yang membuat dunia pascapandemi tidak akan sama lagi dengan sebelumnya.
BACA JUGA: Unika Mengadakan Atma Jaya Run 2022, Catat Tanggalnya
Begitu pula dunia pendidikan, pengembangan digitalisasi memberi peluang pelaksanaan perkuliahan di dunia maya yang memungkinkan perluasan akses pendidikan.
"Inovasi dan teknologi memberi peluang peningkatan produktivitas yang bersifat inklusif. Hal ini juga selaras dalam membentuk pemuda masa kini yang hidup di era modernisasi dengan dasar konsep untuk Tuhan dan Tanah Air," terang Rektor Prasetyantoko saat peluncuran website Unika Atma Jaya.
Dia menambahkan peluncuran website tersebut bisa menjadi titik awal bagi semangat baru digitalisasi di kampus Unika Atma Jaya. Dengan cara menyiapkan generasi transformatif yang mampu menghadapi perubahan di masa depan, “ kata ekonom ini.
Mendukung hal tersebut, Dr. Firman Kurniawan selaku akademisi, penulis dan pemerhati Komunikasi dan Budaya Digital mengatakan masyarakat Indonesia tidak ketinggalan dalam teknologi begitu juga dengan yang memiliki media sosial. Banyak UMKM dan proses pendjdikan di lakukan dalam dunia digital.
Media digital disambut sebagai sebuah peluang yang baik untuk masa depan digitalisasi Indonesia, salah satunya anak muda zaman sekarang didewasakan dengan Tik Tok dan Instagram.
Sementara itu, public figure sekaligus pelaku digital Nadia Soekarno mengungkapkan potensi digital itu besar. Namun, masyarakat belum punya kepeekan mengenai literasi media.
"Menurut saya, harus ada kontrol dari atas (pemerintahan). Di Tik Tok sudah community guide lines dan kantornya sudah masuk di Indonesia. Harapannya makin berkerja sama dengan pemerintahan," terangnya.
Kampus Unika Atma Jaya Jakarta memiliki 20 program studi berkualitas nasional dan internasional yang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja saat ini.
Unika Atma Jaya juga sudah mengantisipasi tantangan masa depan dengan memperluas perkuliahan digital, termasuk mengembangkan mata kuliah di metaverse yang dinyatakan dengan kolaborasi bersama PT. Wir Asia di tahun ni.
Senada itu, Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Kerja Sama Unika Atma Jaya, Dr. Yohanes Eko Adi Prasetyanto mengatakan, Unika Atma Jaya terus berkarya dan membangun kepedulian yang nyata dalam kemajuan pendidikan nasional.
Kemajuan teknologi digital menjadi salah satu fokus perhatian Unika Atma Jaya dengan membentuk kemampuan dosen dan mahasiswa yang mampu memanfaatkan ruang digital ini.
"Prestasi dosen dan mahasiswa hingga informasi beasiswa Rp 30 miliar setiap tahun yang diberikan Unika Atma Jaya juga terdapat dalam website baru ini,” kata Eko.
Unika Atma Jaya telah menyatakan diri sebagai kampus berwawasan yang berkelanjutan. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad