jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan akselerasi vaksinasi Covid-19 terus digencarkan.
Hal itu disampaikan Kapolri saat hadir bersama Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin di Lapangan Kantor Bupati Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar), Rabu (19/1).
BACA JUGA: Kapolri Jenderal Listyo Beri Penghargaan kepada 6 Anggota Polda Maluku
"Di Kubu Raya target vaksinasi yang dilakukan sebanyak 2.000. Namun, total hari ini 24.000 untuk seluruh wilayah Kalbar. Saya kira ini perlu saya apresiasi. Tersambung secara nasional dan target kami hari ini minimal di angka satu juta," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Menurut Sigit, percepatan vaksinasi terus dilakukan lantaran varian Omicron telah berdampak pada laju penularan konfirmasi Covid-19.
BACA JUGA: Tak Ada Ampun Bagi Penolak Vaksin, Pemerintah Resmi Berlakukan Sanksi untuk Lansia
"Bagi yang belum vaksin tolong segera vaksinasi. Pemerintah dalam hal ini Pemerintah Daerah (Pemda), TNI, Polri telah menyiapkan gerai-gerai," ujar eks Kapolda Banten tersebut.
Di sisi lain, Sigit juga kembali mengingatkan kepada masyarakat yang sudah mendapatkan suntikan vaksin dosis dua dan telah melewati waktu enam bulan, untuk segera mengikuti vaksinasi dosis ketiga atau booster.
"Karena memang ada kecenderungan setelah enam bulan pasti tingkat imunitas atau kekebalan akan turun. Sehingga perlu ada booster ulang untuk tingkatkan lagi," ucap Sigit.
Selain itu, Eks Kabareskrim Polri itu menekankan perlunya kedisiplinan serta penguatan penerapan protokol kesehatan (prokes).
"Terlebih, untuk wilayah yang sudah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM)," ucapnya.
Sigit juga meminta agar pendidikan yang dihadiri fisik oleh para pelajar tersebut disesuaikan dengan aturan yang ada. Dengan kata lain, setiap wilayah harus bisa menentukan apakah PTM sudah bisa berjalan 100 persen atau masih harus 50 persen.
"Khususnya bagi yang laksanakan kegiatan tatap muka. Aturan terkait prokes di sekolah. Ikuti ketentuan," tegas Sigit.
Sigit menyebut akselerasi vaksinasi dan penguatan prokes adalah langkah mencegah dan mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 varian Omicron. Pasalnya, selain Imported Case, penyebaran jenis virus itu kini juga sudah ditemukan dari transmisi lokal.
"Cuci tangan jangan lupa dan selalu memastikan kita laksanakan cek rutin bila perlu swab antigen satu minggu sekali atau PCR. Itu menjadi kebiasaan yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa kita dalam kondisi sehat," tutur Sigit.
Menkes Budi pun mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati.
Kendati demikian, jangan panik dalam menghadapi Covid-19 varian Omicron.
"Ciri-ciri Omicron kita akan lihat kenaikan kasus yang cepat dan tinggi. Kita sudah mulai lihat nasional naik dari 300 ke 1.400. Teman-teman harus terus waspada dan hati-hati tapi jangan panik," kata Budi. (mcr10/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Elvi Robia