Menkes: Membangun Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Tanah Kosong Sangat Sulit

Selasa, 13 Juli 2021 – 16:24 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa membangun Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 di tanah kosong sangat sulit. 

Oleh karena itu, kata Budi, lebih baik memanfaatkan gedung kosong untuk digunakan sebagai Rumah Sakit Darurat Covid-19. 

BACA JUGA: Bamsoet Dukung Kompleks MPR Jadi Rumah Sakit Pendukung Darurat Covid-19

”Bikin baru (RSD, red) di lapangan itu susah," kata Budi saat rapat kerja dengan Komisi IX DPR yang disiarkan melalui akun DPR RI di YouTube, Selasa (13/7).

Sosok yang karib disapa BGS itu menjelaskan bahwa RSD di tanah kosong itu mesti memiliki fasilitas pendukung memadai seperti tempat tidur dan kamar mandi.

BACA JUGA: Besok, Asrama Haji Bisa Digunakan untuk Pasien Covid-19

"Bikin baru di lapangan itu susah seperti tempat tidurnya, kamar mandi, oksigen harus di dalam tabung, itu susah," tutur eks wakil menteri BUMN itu.

Lain hal bila memanfaatkan fasilitas gedung yang tidak terpakai. 

BACA JUGA: Stok Peti Jenazah di Karawang Makin Menipis

Dia mencontohkan salah satu gedung Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, yang kini disulap menjadi RSD Covid-19.

Menurutnya, Asrama Haji memiliki 900 ruangan yang bisa digunakan. 

Sementara itu,  jumlah tempat tidur juga mencapai seribu.

"Ada 900 ruangan, mungkin bisa digunakan sekitar 700 ruangan," katanya.

Selain itu, Budi menyebut di Asrama Haji juga ada satu gedung yang digunakan untuk kamar ICU.

"Satu gedung kita pakai untuk ruangan ICU. Itu ada 100 tempat tidur bisa digunakan," tuturnya.

Dia menyebut RSD Asrama Haji Pondok Gede dikhususkan merawat pasien bergejala ringan.

"Kalau ada pasien dengan gejala berat langsung dipindahkan ke RS," kata BGS. (ddy/jpnn) 

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler