jpnn.com, KUDUS - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan Ikatan Dokter Indonesia siap menerjunkan 38 dokter untuk membantu penanganan pasien Covid-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Selain dokter, Kabupaten Kudus juga akan mendapatkan bantuan sejumlah perawat.
Menurut Budi, pihaknya sudah berbicara dengan IDI terkait persoalan tersebut. Budi menjelaskan untuk tenaga medis itu nantinya didatangkan dari Semarang, dan Solo, Jateng.
BACA JUGA: Bupati Kudus Buat Kebijakan Dua Hari di Rumah, Ini Respons Pak Ganjar
"Kami sudah berbicara dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan menyatakan kesiapannya membantu penanganan pasien Covid-19 di Kudus dengan menerjunkan 38 dokter ditambah perawat," kata Menkes Budi di sela kunjungan ke Puskesmas Jati Kudus setelah dari berkunjung dari RSUD Loekmono Hadi Kudus, Jateng, Sabtu (5/6).
Lebih lanjut Budi memastikan bahwa untuk saat ini ruang isolasi pasien Covid-19 masih cukup banyak.
BACA JUGA: Satgas Pastikan Pemerintah Pusat Dukung Penuh Penanganan Covid-19 di Kudus
Menurut dia, jajarannya juga sudah sudah mengajukan permohonan dan akan berkoordinasi dengan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Ganip Warsito.
Kedatangan Menkes ke Kudus dalam rangka melihat kesiapan rumah sakit dan Puskesmas, dan untuk mengetahui secara langsung kebutuhan mereka.
BACA JUGA: Pak Ganjar Memastikan Penanganan Covid-19 di Kudus Berjalan Baik
"Dengan turun langsung tentunya bisa membantu lebih banyak dan yang masuk rumah sakit juga bisa dirawat," ujarnya.
Selain membantu tenaga medis, Kemenkes juga juga memberikan bantuan berupa alat tes cepat antigen sebanyak 50.000 buah.
Harapannya, alat itu bisa digunakan untuk mempercepat tes bagi masyarakat yang sudah dilakukan penelusuran kontak erat.
Selain itu, Kudus juga mendapatkan tambahan 50.000 dosis vaksin, sehingga bisa secepatnya mewujudkan kekebalan kelompok.
Letjen TNI Ganip Warsito saat berkunjung ke Kudus juga mengaku keterbatasan tenaga medis sudah dibantu dari Provinsi Jateng dengan tambahan 60 nakes.
Kepala Puskesmas Jati Ahmad Muhammad usai dikunjungi Menkes Budi mengaku ditanya soal kemampun dalam melakukan 3T (tracing, testing, treatment).
"Kami juga diminta untuk memperkuat lagi kemampuan tracing, testing, dan treatment-nya. Untuk stok alat tes cepat antigen tersedia cukup banyak, yakni 250 buah," ujarnya. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Boy