JAKARTA - Menkeu Agus Martowardojo memberikan dukungan kepada inisiatif pembuatan mobil nasional. Ia mengatakan pemerintah mungkin saja memberikan insentif fiskal kepada pengembang mobil buatan dalam negeri.
"Saya sambut baik dan dukungan penuh akan kita berikan untuk inisiatif seperti itu. Ini kan sebetulnya bentuk-bentuk yang kita tunggu sudah lama. Jadi dari sisi fiskal, kita akan cari dan pelajari bentuk-bentuk inisiatif seperti apa yang bisa kita dukung," kata Menkeu di kantornya kemarin.
Pernyataan Menkeu tersebut menanggapi usulan mobil Kiat Esemka buatan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Solo, menjadi pemacu program mobil nasional. Sebelumnya, sudah ada pula mobil buatan anak negeri, seperti Tawon buatan PT Sumber Gasindo dan GEA yang diproduksi PT Inka dan Badan Pengembangan Penerapan Teknologi (BPPT).
Mengenai bentuk insentif fiskal yang diberikan, Menkeu masih belum memaparkan lebih lanjut. Ia masih ingin mendapatkan penjelasan dari Kementrian Perindustrian mengenai skema industri mobil nasional. "Saya mesti dapat brief tentang industrinya, tentang prosesnya. Brief itu kan nantinya akan diberikan oleh kementrian perindustrian," kata Menkeu.
Menurut Menkeu, mobil nasional mesti dipersiapkan dengan lebih matang, "Kita harus yakinkan sourcing, proses, teknologi, hak cipta, itu betul-betul dipelajari. Kalau itu memang kontribusi dari lokal itu mayoritas. Hal-hal seperti ini akan kita berikan dukungan yang besar," kata Agus.
Komponen kebijakan fiskal berupa pajak yang melekat di industri mobil antara lain Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor. Kedua jenis pajak itu merupakan otoritas pemerintah daerah. Sedangkan pajak yang di pusat adalah Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil dengan cc besar. Saat ini, pemerintah memiliki fasilitas insentif pajak berupa tax allowance kepada industri perintis. (sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Esemka Harus Ramah Lingkungan
Redaktur : Tim Redaksi