Agus menilai keputusan tersebut sudah konsisten, lantaran telah menunjukkan wajib pajak yang harusnya memang membayar pajak. "Dan ini memberikan kejelasan hak-hak negara, bagaimana wajib pajak seharusnya memang taat membayar pajak," jelasnya.
Selain itu, Agus juga katakan bahwa putusan tersebut adalah progres yang baik. Walaupun kasus antara wajib pajak dan pemerintah yang melibatkan unsur kesengajaan kerap diperselisihkan.
"Di sini membutuhkan waktu yang lama, sehingga potensi penerimaan negara yang tidak bisa diterima. Apa yang direspon akan kami sambut baik," pungkas Agus.
Seperti diketahui Mahkamah Agung (MA) menghukum perusahaan kepala sawit PT Asian Agri, untuk membayar denda Rp 2,5 triliun atas kasus penggelapan pajak. Putusan perkara penggelapan pajak diputuskan sebagai corporate liability (pertanggungjawaban kolektive) yaitu Fucarious Liability (Perusahaan bertanggung jawab atas perbuatan pidana karyawannya).
Kasus penggelapan pajak perkebunan kelapa sawit milik Tanoto Sukanto ini dibongkar oleh Mantan Group Financial Controller Asian Agri, Vincentius Amin Sutanto. Anak perusahaan Raja Garuda Mas ini diduga merugikan negara Rp1,4 triliun. Vincentius telah divonis 11 tahun penjara karena dituduh melakukan pencucian uang. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 85 Fasilitas Polri Dirusak Sepanjang 2012
Redaktur : Tim Redaksi