Menkeu Sri Mulyani Ikut Meriahkan Hari Bea Cukai Ke-74

Sabtu, 03 Oktober 2020 – 19:03 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat memeriahkan Hari Bea Cukai ke-74 secara daring, Sabtu (3/10). Foto: Humas Bea Cukai.

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati ikut memeriahkan Hari Bea Cukai ke-74 tahun yang diperingati setiap 1 Oktober.

Peringatan Hari Bea Cukai tahun ini yang bertajuk Kebinekaan NKRI dengan tema “Saling Melengkapi dalam Keberagaman, Membangun Pertiwi dalam Kebersamaan” dilakukan secara daring pada Sabtu (3/10).

BACA JUGA: Bea Cukai dan Kejati Maluku Perkuat Sinergisitas Penegakan Hukum

Selain Menkeu Sri Mulyani, hadir juga Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi beserta jajaran dari beberapa negara, serta pegawainya dari seluruh Tanah Air.

Sri Mulyani dalam sambutannya mengapresiasi peran dan tugas penting Bea Cukai pada tahun ini, khususnya dalam rangka pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Tarif Tertinggi Swab Test Rp 900 Ribu, Begini Reaksi Anggota DPR

“Dalam situasi pandemi ini, saya mengapresiasi peran aktif Bea Cukai yang berkontribusi menangani Covid-19. Di antaranya memastikan terjaminnya suplai alat medis dan kesehatan bagi penanganan Covid-19, melalui pemberian fasilitas pembebasan bea masuk dan pajak dalam rangka impor (PDRI) yang nilai per 29 September 2020 telah mencapai Rp 1,99 triliun,” ucap Sri Mulyani.

Walaupun tidak berhubungan langsung dengan dunia medis, katanya, peran Bea Cukai ini sangat krusial dalam memastikan bahwa usaha penanganan Covid-19 di Indonesia dapat terus berjalan, dan tenaga medis yang berada di garda terdepan mendapatkan fasilitas dan perlindungan yang memadai.

BACA JUGA: Pernyataan Sikap KAMI, Ada 9 Kata Perampokan, Singgung Pilpres 2019

“Dari awal pandemi saya mengikuti perkembangan kinerja Bea Cukai yang sangat baik, bahkan tetap bekerja di front line terdepan meskipun di tengah pandemi hingga sekarang,” ujar mantan direktur pelaksana Bank Dunia ini.

Dalam momentum peringatan Hari Bea Cukai ke-74 ini, seluruh peserta acara juga disuguhkan dengan berbagai persembahan visual dari pegawai Bea Cukai yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, dan pemberian penghargaan kepada beberapa pegawai Bea Cukai teladan dan berprestasi.

Salah satunya, keberhasilan Contact Center Bravo Bea Cukai dalam beradaptasi mengembangkan inovasi di tengah pandemi, untuk melayani pengguna jasa yang menghasilkan banyak penghargaan dan prestasi, hingga pegawai wanita muda dengan disabilitas tunarungu yang tetap aktif dan produktif dan meraih berbagai prestasi.

“Ini menggambarkan semangat profesionalisme, semangat berbakti meskipun dalam kondisi berbeda bahkan dalam kondisi disabilitas. Itu adalah aset luar biasa dari Anda. Tetap semangat dan terus berjuang dalam bekerja,” seru menteri kelahiran Bandarlampung, 26 Agustus 1962 itu.

Dia menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran Bea Cukai hingga generasi milenial yang telah terus bersemangat dalam menjaga visi misi Bea Cukai. “Terus jaga semangat, kebersamaan di dalam keberagaman, mari Bersatu untuk Ibu Pertiwi, Bea Cukai Makin Baik! Selamat Hari Bea Cukai yang ke-74,” pungkasnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi mengatakan tema Hari Bea Cukai kali ini merupakan salah satu perenungan institusinya dari pengalaman panjang selama 74 tahun, baik dalam suka maupun duka, keberhasilan maupun kegagalan, hingga keadaan saat ini yang sedang berjuang di tengah pandemi.

”Untuk pengabdian kepada negeri tercinta ini, kami di Bea Cukai telah melakukan berbagai inisiatif, inovasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk melanjutkan dan menguatkan reformasi instansi sebagaimana kebijakan Menteri Keuangan,” ungkap Heru.

Dia menjelaskan sudah banyak hasil yang dicapai dari berbagai bidang, mulai penerimaan, pengawasan hingga pelayanan. Sejumlah strategi juga dilakukannya dalam berbenah menjadi makin baik. Di antaranya yaitu prinsip “Legal itu mudah, ilegal itu susah” untuk penertiban impor, ekspor, maupun cukai dalam berbagai operasi pengawasan oleh petugas di lapangan.

Selain itu, kolaborasi di bidang sistem pelayanan telah menciptakan platform berupa National Logistic Ecosystem (NLE), dan integrasi lima pilar pengawasan yaitu kolaborasi penyisteman dari arus barang, orang, dokumen, uang, dan sarana pengangkut.

“Berbagai kemudahan dan fasilitas turut kita berikan kepada perusahaan sesuai kepatuhannya, khususnya dalam membantu produktivitas pengusaha di tengah pandemic,” jelas Heru.(*jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler