JAKARTA--Sejak mencuatnya kasus penggelapan pajak, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui bahwa karyawannya termasuk pegawai didalamnya, menanggung beban psikologisHal ini tergambarkan saat Sri Mulyani menyampaikan hasil rapat pimpinan di lingkungan Kemenkeu kepada wartawan, Rabu (14/4).
''Saya sudah minta Irjen untuk mengawasi berbagai titik rawan
BACA JUGA: Sementara, Tak Ada Kaitan SJ dengan Jaksa
Bukan hanya perbidang kerja tapi hingga ke tata kelola dan tingkah lakuBACA JUGA: Sejuta Lebih PNS tak Punya Rumah
Agar karyawan ini diberikan kepastian dan tidak lagi terbebani hanya karena ulah satu atau dua orangDikatakan Sri Mulyani, mekanisme reformasi birokrasi dan mekanisme koreksi saat ini terus berjalan
BACA JUGA: PPATK Setor Lagi Rekening Mencurigakan
Terutama terhadap kinerja para pejabat dalam melaksanakan tugasnya''Kita ingin semuanya transparan dan mencari deteksi dini dalam pengawasanKita inginkan, pengawasan tetap berjalan seiring dengan sistemArtinya jangan sampai sistem jadi tergangguKarena sistem ini harus tetap berfungsi dengan kepercayaan diri, rasa aman,diperlakukan adil dan proporsional,'' katanya.Sri Mulyani pun berjanji, akan memberikan akses yang seluas-luasnya bagi kerja Irjen dan KITSDA melakukan pengawasan bagi seluruh karyawan di KemenkeuNamun diingatkannya, jangan sampai pengawasan tersebut justru mengganggu kinerja dan sistem kerja.''Kecurigaan itu boleh ada namun spiritnya jangan sampai semua dicurigai hingga mengganggu sistem kerja,'' katanya.
Sementara itu, mengenai usulan remunerasi Kemenkeu yang diminta banyak pihak untuk dihentikan, kata Sri Mulyani, usulan bukanlah pilihan yang baik''Karena kita sudah berkomitmen reformasi birokrasi terus dijalankanKarena saya yakin, masih ada yang bekerja dengan baikKita juga akan pantai terus ukuran kinerja dan juga integritas termasuk kejujuran pegawai,'' katanya.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sjahril Siap Dikonfrontir dengan Susno
Redaktur : Tim Redaksi