jpnn.com - JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah terus berupaya meningkatkan kesejahteraan para petani.
Hal ini sangat penting di tengah langkah pemerintah menjadikan ketahanan pangan sebagai salah satu aspek utama dalam agenda pembangunan nasional 2022-2024.
BACA JUGA: Tangkal Berita Hoaks, MPO Golkar Bagikan Laptop untuk Anggota di Seluruh Indonesia
Pemerintah memprioritaskan program peningkatan ketersediaan, akses serta kualitas konsumsi pangan.
Sebab, ketersediaan pangan yang memadai sangat penting dalam kehidupan suatu bangsa, apalagi di tengah ketidakpastian global akibat dampak pandemi Covid-19, eskalasi geopolitik, hingga perubahan iklim saat ini.
BACA JUGA: Pemerintah Luncurkan Sistem INSW 2.0 untuk Memacu Efisiensi Sistem Logistik Nasional
Menurut Airlangga, peran aktif dan tanggung jawab berbagai pihak juga diperlukan untuk dapat meningkatkan produksi sektor pertanian.
Dengan demikian ancaman krisis pangan global dapat teratasi, termasuk dengan memanfaatkan potensi dan kearifan lokal.
BACA JUGA: Per Juni 2023, Penyerapan Anggaran Kemenko Perekonomian Sudah 34,61 Persen
Menko Airlangga menyatakan hal tersebut saat membuka Pekan Nasional (PENAS) Petani-Nelayan XVI-2023 secara virtual dari Jakarta, Sabtu (10/6).
"Pemerintah harus terus mengambil langkah-langkah konkret dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional dengan cara meningkatkan produksi dan memasifkan konsumsi pangan lokal serta mengenalkan ke negara lain sebagai komoditas ekspor,” ujar Airlangga.
Menurutnya, sebagai wujud komitmen dalam meningkatkan kesejahteraan petani, nelayan dan petani hutan, pemerintah telah melakukan berbagai upaya.
Mulai dari pembangunan infrastruktur bendungan untuk penyediaan air, pembangunan sarana transportasi
untuk mengurangi logistic cost, pemanfaatan varietas unggul yang adaptif terhadap perubahan lingkungan dan penerapan pertanian cerdas.
Pemerintah juga telah memfasilitasi penggunaaan alat dan mesin pertanian, penyediaan Kredit Usaha Rakyat (KUR), Perhutanan Sosial (PS) dan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA).
Penerapan pembangunan kelautan perikanan ekonomi biru (blue economy), menumbuhkan start-up muda dan marketplace, hingga memberikan akses dan penguatan ekonomi bagi pelaku usaha mikro dan kecil.
Menko Airlangga lantas mengajak seluruh stakeholders untuk turut berkolaborasi dalam melakukan kerja nyata guna meningkatkan kemampuan dan kemandirian petani, nelayan dan petani hutan.
Agar menjadi lebih produktif, mumpuni dalam literasi bisnis, mampu meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan, serta mandiri dan berdaya saing secara global.
“Pada forum akbar seperti PENAS XVI-2023 ini, sebagai ajang silaturahmi, sebagai wadah promosi hasil pembangunan pertanian, sebagai wadah untuk melakukan evaluasi, koreksi dan penyempurnaan terhadap program-program Pemerintah, sebagai wadah akses teknologi, dan sebagai wadah memperkenalkan bibit-bibit unggul,” katanya.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut di antaranya Menteri Pertanian, Anggota Komisi IV DPR RI, Anggota DPD RI, kepala daerah se-Indonesia, serta Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Nasional. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menko Airlangga Hartarto Dorong Kemitraan Indonesia-Inggris Tumbuh Kuat dan Berkelanjutan
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang