Menko Airlangga Berharap Lotte Chemical Jadi Stimulus Industri Petrokimia Hilir Lokal

Senin, 20 Mei 2024 – 20:08 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) saat melakukan pertemuan dengan Chairman Lotte Chemical dalam kunjungan kerja ke Republik Korea, Senin (20/5). Foto: Dokumentasi Humas Kemenko Perekonomian

jpnn.com, SEOUL - Kerja sama ekonomi Indonesia dan Republik Korea kembali menguat pascapandemi dengan total nilai perdagangan bilateral mencapai USD 20,8 miliar pada tahun 2023.

Sebagai peringkat ke-7 investor terbesar di Indonesia tahun 2023, total FDI Republik Korea bernilai sekitar USD 2,5 miliar.

BACA JUGA: Lotte Chemical Bangun Pabrik Petrokimia di Banten

Jumlah tersebut meningkat sebesar lebih dari USD 200 juta dari tahun sebelumnya.

Salah satu investasi besar yang sudah terealisasi, yakni pembangunan pabrik petrokimia oleh Lotte Chemical.

BACA JUGA: Bertemu CEO LG CNS di Seoul, Menko Airlangga Dorong Investasi Pengembangan Teknologi

Perusahaan kimia umum Korea yang didirikan pada 1976 lalu itu telah tumbuh menjadi 7 terbesar di dunia dengan struktur keuntungan yang stabil.

Realisasi investasi PT Lotte Chemical Indonesia, yakni pada pembangunan proyek kompleks petrokimia hilir atau LOTTE Chemical Indonesia New Ethylene Project (LINE Project), berupa naphtha cracker senilai puluhan triliun rupiah yang berlokasi di Kota Cilegon, Banten.

BACA JUGA: Bertemu CEO Hyundai, Airlangga Bahas Jaringan Hidrogen & Kapasitas Pemasok Lokal

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pembangunan pabrik petrokimia hilir oleh PT Lotte Chemical ini menjadi salah satu wujud investasi yang telah terealisasi secara riil.

"Tentu saya sampaikan sangat mengapresiasi atas investasi ini,” kata Menko Airlangga saat melakukan pertemuan dengan Chairman Lotte Chemical dalam kunjungan kerja ke Republik Korea, Senin (20/5).

Melalui kesempatan tersebut, Menko Airlangga mengapresiasi realisasi investasi dan pembangunan kompleks pabrik petrokimia hilir yang dilakukan Lotte Chemical.

Investasi tersebut akan menyerap tenaga kerja hingga 15 ribu orang pada masa konstruksi dan 1.300 orang pada saat operasi komersial.

Pada kunjungan Presiden Joko Widodo ke area pabrik pada September 2023 lalu, progress pembangunan sudah mencapai 73 persen.

Proyek pembangunan tersebut ditargetkan selesai dan dapat mulai beroperasi pada tahun 2025.

Pabrik tersebut akan memiliki total kapasitas produksi sebanyak 3,1 juta ton per tahun.

Target produksi tahun 2025 akan menghasilkan 1 juta ton ethylene, 520 ribu ton propylene, dan 250 ribu ton polypropylene per tahun.

Saat ini, Indonesia masih mengimpor produk kimia (ethylene, propylene, dan polypropylene) yang cukup signifikan.

Kapasitas industri dalam negeri untuk produk-produk tersebut saat ini hanya mencapai 7,1 juta ton per tahun sehingga masih diperlukan upaya peningkatan kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.

Menko Airlangga juga berharap dengan adanya investasi pembangunan pabrik PT Lotte Chemical ini bisa menjadi stimulus untuk industri petrokimia di dalam negeri.

"Selain itu juga diharapkan bisa mendorong lapangan-lapangan kerja yang baru untuk masyarakat,” ujar Menko Airlangga. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler